Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2015, 20:35 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Ada saatnya Anda dan pasangan mengalami perubahan pola setelah lama bersama. Yang tadinya menggebu-gebu dan ditunggu-tunggu, perlahan berubah menjadi hal yang rutin dan kehilangan “greget”.

Masalah seks di dalam pernikahan berbeda-beda. Ada yang merasa pasangannya dingin, karena hanya mau berhubungan seks seminggu sekali. Ada juga yang awalnya klop dan harmonis di segala urusan, termasuk urusan ranjang, tapi kemudian jarang berhubungan karena kerepotan dengan pekerjaan dan mengurus anak.

Sedikit pelajaran Biologi, ketika Anda sedang jatuh cinta, tubuh mengeluarkan hormon dopamin. Hormon ini menimbulkan perasaan bahagia, membuat Anda dan si dia tak perlu bersusah payah untuk mengeluarkan jurus-jurus pemikat, mencoba hal-hal baru yang dapat menyenangkan hatinya. Namun dengan berlalunya waktu, hubungan Anda semakin dekat dan akrab, hormon dopamin kembali ke level normal.

Di satu sisi, ini adalah hal baik karena Anda berdua tidak lagi terlalu berapi-api, namun juga perlu diwaspadai karena gairah bisa saja lenyap jika tidak dijaga. Apa pun alasannya, Anda sedang memasuki  area yang disebut zona frustasi seksual, jelas Dr. Gail Saltz MD, seorang psikiater, ahli jiwa, kolumnis, bestselling author, dan narasumber untuk acara-acara televisi. Beruntung bagi Anda, masalah ini ada jalan keluarnya:

 

1. Jangan Terima yang Biasa-biasa Saja

“Anda mungkin kerap menekankan di dalam pikiran bahwa seks bukanlah hal penting selama Anda dan pasangan dapat tetap bersama. Namun seperti yang telah saya amati selama saya berpraktik, hal itu bisa berjalan hanya jika kedua pasangan sama-sama tak memiliki gairah seksual sama sekali, dna itu sangat jarang terjadi,”? papar Saltz.

Yang seringnya terjadi adalah, salah satu mengatakan, “Saya tidak masalah harus hidup tanpa seks sama sekali.”?Sedangkan, pasangannya jelas merasakan sebaliknya. Seks adalah salah satu cara dan alat untuk mendekatkan pasangan suami istri secara fisik, terutama secara emosional. Semakin Anda berdua saling terhubung secara emosional, semakin Anda berdua kuat kala harus menghadapi berbagai problem lain dalam perkawinan seperti masalah kesehatan, keuangan, dan perselisihan keluarga.

 

2. Mencuri waktu

Upayakan untuk selalau menyediakan waktu, jika perlu, curi waktu untuk dapat berduaan dengan pasangan. Cari waktu agar Anda berdua dapat menghabiskan waktu berkualitas bersama, tanpa gangguan gadget, acara televisi, dan anak-anak. Ya, Anda berdua perlu mencari cara membangkitkan kembali percikan-percikan asmara yang dulu kerap membuat jantung berdebar-debar.

Percaya deh, suami tercinta pasti ingin membahagiakan Anda, tetapi dia bukan pembaca pikiran. Jadi, alih-alih merajuk, ungkapkan kepadanya bahwa Anda butuh bantuannya untuk mengurus anak-anak.  Semakin cepat tugas selesai, semakin cepat pula Anda bisa mengatur waktu untuk berduaan dan “memanaskan” ranjang.

 

3. Periksakan ke dokter

Bila usaha-usaha di atas sudah dicoba dan Anda berdua masih merasa ada masalah yang mengganjal, mungkin ada masalah kesehatan yang harus diperiksakan ke dokter. Jangan pernah ragu melakukannya, karena penyebabnya bisa saja bermacam-macam seperti depresi, diabetes, atau bahkan penyakit jantung. Mengonsumsi obat anti-depresi (sayangnya) memang dapat menyebabkan seseorang kehilangan dorongan bercinta. Hal ini dapat terjadi baik kepada pria maupun wanita.

 

4. Bicarakan

Mungkin setelah mencoba beberapa tips di atas Anda masih merasa mood bercinta tetap bertahan di dasar jurang. Atau harapan Anda tentang seks yang menyenangkan berbeda dengan harapan pasangan tercinta. Anda ingin berlama-lama menikmati hidangan pembuka sedangkan suami sudah ingin segera ke hidangan utama. Tak pernah rugi untuk meminta tolong misalnya bicara dengan konelor pernikahan, psikiater, seksolog, atau seorang terapis seks resmi bersertifikat. Para ahli ini paham, cara terbaik untuk membantu problem seks yang memengaruhi keharmonisan perkawinan Anda dan pasangan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com