Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2015, 07:35 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Sindrom HELLP merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang bisa mengancam jiwa ibu hamil bahkan janin. Biasanya terjadi di usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau saat memasuki trimester kedua, bahkan setelah melahirkan.

Angka kematian global pada ibu hamil karena sindrom HELLP telah mencapai 25% per tahun. Itulah mengapa, sangat penting bagi ibu hamil untuk menyadari gejalanya dan mendapati penanganan tepat.

Sindrom HELLP sendiri ditemukan oleh Dr. Louis Weinstein tahun 1982, yang memiliki arti: H (hemolysis, yaitu hancurnya sel darah merah), EL (Elevated Liver-enzymes, yaitu peningkatan enzim hati), serta LP (Low Platelet-count, yaitu trombosit rendah).

 

Apa saja gejalanya?

Sindrom HELLP biasanya dikenali sebagai preeklamsia berat, ditandai dengan tekanan darah tinggi dan naiknya kadar protein dalam urin ibu hamil. Beberapa ibu hamil yang mengalami sindrom HELLP melaporkan beberapa gejala ini:

- Sakit kepala.

- Mual, muntah, dan rasa sakit setelah makan.

- Nyeri di bagian dada saat nafas dalam.

- Mata berkunang-kunang.

- Pendarahan.

- Pembengkakan pada kali, tangan, dan daerah lainnya.

- Kejang.

 

Siapa saja yang berisiko terkena HELLP?

Untuk ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi, stroke, atau gangguan hati, memiliki risiko lebih besar terkena preeklamsia dan mengarah pada sindrom HELLP. Pemeriksaan tekanan darah dan urin dirasa sangat penting selama kehamilan. Di Amerika, 5-8% wanita hamil mengalami preeklamsia dan 15% di antaranya mengalami sindrom HELLP. Artinya, sebanyak 48.000 wanita hamil di Amerika berisiko terkena sindrom HELLP per tahunnya.

 

Apa dampaknya pada janin?

Bila sindrom HELLP membuat tekanan darah ibu hamil melonjak sangat tinggi, satu-satunya jalan untuk menyelamatkan nyawa keduanya ialah mengularkan janin. Bagi janin yang lahir prematur atau beratnya kurang dari 2 kilogram maka akan mendapatkan perawatan intensif. Meski begitu, presentase keselamatan bayi prematur bisa dibilang 50-50 karena organ-organ yang belum matang. Bila harus memilih antara menyelamatkan nyawa ibu atau janin, secara medis nyawa ibulah yang lebih dulu diutamakan.

 

Pengobatan HELLP

Selain upaya pengeluaran janin, ibu hamil yang dinyatakan terkena HELLP bisanya terlebih dahulu disarankan melakukan beberapa jenis transfusi darah. Dokter biasanya akan merekomendasikan pengobatan untuk memperkuat paru-paru janin bila memang dibutuhkan.

 

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya?

Sindrom HELLP memang berbahaya, namun ada cara mudah agar kesehatan ibu hamil dan janin tetap terjaga, yaitu:

- Menjaga kesehatan tubuh selama hamil dengan makanan yang sehat, mengurangi konsumsi garam, maupun makanan berlemak tinggi. Serta menjaga kesehatan fisik dengan banyak bergerak serta cukup istirahat.

- Melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan.

- Menginformasikan pada dokter tentang riwayat kesehatan keluarga yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, HELLP, atau gangguan hipertensi lainnya.

- Mengenali gejala awal dan mengonsultasikan segera pada dokter kandungan.

- Percaya insting saat sesuatu yang tak wajar dirasakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com