Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2015, 19:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cerdas tidaknya seorang anak tak bisa dilihat hanya dari nilai akademisnya saja di sekolah. Ini karena setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Maka tidak ada anak yang disebut bodoh hanya karena nilai di sekolahnya jelek.

Seorang ahli kecerdasan multipel (Multiple Intelligences) dari Universitas Harvard Amerika Serikat, Thomas Amstrong mengungkapkan anak memiliki kepintaran yang berbeda-beda.

"Ada anak yang nilai di sekolahnya bagus, pintar menjawab pertanyaan di sekolah dengan benar, punya IQ 150, tapi kepintaran bukan hanya soal itu," kata Thomas dalam talkshow bertema Beda Anak Beda Pintar yang diadakan oleh S-26 Procal Gold di Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Thomas menjelaskan, dalam teori multiple intelligences terdapat 8 jenis kepintaran anak. Delapan jenis itu adalah kecerdasan linguistik (word smart), kecerdasan logika-matematika (number smart), kecerdasan visual-spasial (picture smart),  kecerdasan gerak tubuh (body smart), kecerdasan bermusik (music smart), kecerdasan interpersonal (people smart), kecerdasan intrapersonal (self smart), dan kecerasan naturalis (nature smart).

Teori multiple intelligences ini diperkenalkan oleh seorang profesor dari Havard University bernama Dr.Howard Garner untuk mengukur potensi kecerdasan seseorang secara lebih luas.

"Semua anak bisa memiliki kepintaran yang berbeda-beda. Ada yang menonjol di suatu bidang tertentu, ada yang tidak. Orangtua harus mengetahui delapan jenis kepintaran ini," terang Thomas.

Menurut dia, orangtua bisa mengetahui delapan jenis kepintaran anak ini dengan mengamati tingkah laku mereka. Misalnya, anak suka memukul-mukul benda seperti bermain drum, maka ia mungkin memiliki minat di musik. Anak yang suka membuat sesuatu dengan tangan mereka, menyentuh, mengamati benda, cenderung memiliki kepintaran body smart.

Jika kecerdasan anak sudah diketahui, berikanlah stimulus untuk mengembangkan kepintaran anak tersebut. Misalnya, untuk anak yang memiliki body smart, ajak si kecil bermain menyusun balok, melakukan kegiatan fisik seperti olahraga.

"Orangtua harus meluangkan banyak waktu untuk memperhatikan anak-anak mereka," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com