Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Riduan mengatakan, terdapat tiga masalah besar dalam pembayaran iuran, yakni soal kemampuan dan pemahaman peserta, akses pembayaran, dan kemauan atau niat peserta.
"Terkadang peserta lupa atau kesulitan membayar iuran BPJS. Bahkan, sebagian besar tidak paham mekanisme pembayaran," kata Riduan di sela-sela acara Grand Launching Channel Payment Point Online Bank (PPOB) di Jakarta, Jumat (2/10).
BPJS Kesehatan bekerja sama dengan empat mitra bank, yakni Bank BRI, BNI, Mandiri, dan BTN. Selain itu, BPJS juga menyediakan outlet tradisional yang dapat dilakukan agen-agen yang tersebar luas di masyarakat. Namun, sistem kerja sama tersebut dinilai kurang karena tingkat kesadaran masyarakat untuk membayar iuran masih rendah.
"Pantauan kami kesadaran masyarakat untuk membayar baru 55 persen," kata Riduan.
Tempat pembayaran diperluas
Untuk mempermudah akses masyarakat melakukan pembayaran, BPJS melalui program PPOB menambah kerja sama menggandeng minimarket, seperti Indomaret, Alfamart, dan 7eleven.
Sampai saat ini terdapat 2.489 outlet tradisional, yakni lewat bank mitra, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mulai September 2015, peserta BPJS juga dapat melakukan pembayaran di 11.400 outlet minimarket di seluruh Indonesia.
Sampai 2015, BPJS memiliki 153 juta peserta dan jumlahnya akan terus bertambah. Saat ini masyarakat bisa mengakses layanan pendaftaran BPJS melalui internet dan mencetak sendiri kartu e-ID BPJS Kesehatan.
"Bagi peserta yang ingin membayar iuran di minimarket, cukup menunjukkan nomor VA kepada kasir," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.