Sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan, anak berperan dalam membantu orangtua benar-benar berhenti merokok ketika ayah atau ibunya menjelaskan bahaya merokok kepada anak-anaknya.
Berbicara kepada anak mengenai bahaya merokok bisa memperkuat identitas orangtua sebagai non-perokok. "Penelitian kami penting karena menunjukkan pendekatan yang baru untuk membantu orang dewasa, khususnya orangtua dari anak-anak usia sekolah untuk berhasil berhenti merokok," kata Jackson, peneliti dari RTI International.
Penelitian ini melibatkan 700 mantan perokok dan juga anak-anaknya. Sebagian responden diberi materi edukasi bahaya merokok untuk dijelaskan kepada anak-anak. Responden lainnya tidak diberi bantuan materi edukasi. Peneliti meminta para orangtua tersambung dalam hotline berhenti merokok di Amerika untuk mengetahui bagaimana percakapan mereka dengan anak-anak berusia 8-10 tahun.
Para orangtua dalam penelitian ini rata-rata berusia sekitar 37 tahun dan telah mencoba merokok ketika masih berusia 16 tahun. Kebanyakan juga telah mencoba untuk berhenti dengan mengurangi konsumsi rokok per hari.
Dalam penelitian setahun kemudian, kelompok orangtua yang diberi materi edukasi bahaya merokok berhasil berhenti merokok. Namun, dalam penelitian akhir, hanya 465 orangtua yang masih terpantau oleh peneliti.
Memberi tahu bahaya merokok kepada anak-anak bisa memperkuat keyakinan orangtua untuk tak kembali merokok. Menurut Bricker, manusia cenderung ingin bertindak konsisten dengan apa yang mereka ajarkan kepada orang lain.
"Dengan mengajarkan kepada anak, Anda akan menganggap diri Anda lebih akuntabel. Jika Anda mengajarkannya, Anda akan mungkin untuk melakukannya pada diri sendiri," jelas Bricker.
Christine Jackson yang memimpin penelitian ini menambahkan, membahas bahaya merokok kepada anak juga mencegah anak-anak merokok kemudian hari. Ketika orang tua berhenti, anak-anak yang merokok di usia remaja kemungkinan juga akan berhenti merokok.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.