Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2015, 18:07 WIB
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Mendengkur umumnya dialami oleh orang dewasa. Tapi, kini mendengkur rupanya juga banyak dijumpai pada anak-anak. Lalu, bahayakah mendengkur pada anak?

 

Mendengkur pada anak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yaitu occasional snoring (mendengkur sesekali saja atau frekuensi mendengkur < 3 kali per minggu) dan habitual snoring (sering mendengkur atau mendengkur ≥ 3 kali seminggu). Apabila sudah termasuk ke dalam habitual snoring, selanjutnya anak dapat mengalami obstructive sleep apnea syndrome (OSAS).

 

OSAS adalah kumpulan gejala akibat adanya sumbatan parsial pada saluran napas bagian atas yang menyebabkan hentinya napas bagian atas atau berkurangnya aliran napas saat tidur. Jika pada orang dewasa, mendengkur umumnya disebabkan oleh kegemukan atau obesitas yang merupakan faktor risiko utama terjadinya OSAS, sedangkan pada anak faktor risiko utamanya adalah pembesaran kelenjar amandel dan adenoid.

 

Penyakit yang berhubungan dengan alergi, seperti rhinitis alergi, asma, dan sinusitis juga dilaporkan berkorelasi dengan OSAS pada anak. Namun demikian, angka kejadian OSAS pada remaja yang mengalami obesitas cukup tinggi. Supriyatno dkk di Jakarta mendapatkan angka kejadian OSAS pada anak usia 10-12 tahun dengan obesitas sebesar 38,2%.

 

Anak-anak yang menderita OSAS, memiliki gejala yang berbeda-beda pada siang dan malam hari. Jika pada malam hari, umumnya si kecil akan tidur dengan mulut terbuka, mendengkur dan seringkali anak menjadi mengalami hentinya napas. Akibatnya tidur anak sering tidak nyenyak, sering terbangun dari tidur karena “gelagepan” (arousal) dan mengalami kekurangan oksigen (hipoksia).

 

Karena itu, orangtua perlu waspada jika si kecil sering mendengkur saat ia tidak mengalami radang tenggorokan, terlebih lagi jika ditandai dengan gejala OSAS. Nah, jika si kecil sering mendengkur saat tidur, Mama sebaiknya mengamati atau memperhatikan apakah mendengkurnya akan hilang dengan perubahan posisi tidur dan disertai dengan hentinya napas.

 

Anda juga dapat merekam video untuk membantu dokter mendiagnosis OSAS. Diagnosis yang cepat dan penanganan yang tepat akan menghindarkan anak dari gangguan pencapaian potensi akademik yang seharusnya dapat dicapai. Jadi, waspadalah jika anak mendengkur saat tidur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+