Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2015, 17:26 WIB

- Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia), dan

- Perubahan status mental (kebingungan).

Gejala meningitis bakteri dapat muncul dengan cepat atau selama beberapa hari. Biasanya mereka berkembang dalam 3-7 hari setelah terpapar.

Bayi yang berusia kurang dari 1 bulan berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi berat, seperti meningitis, dibandingkan anak yang lebih tua. Pada bayi baru lahir dan batita, gejala meningitis klasik yaitu demam, sakit kepala, dan leher kaku mungkin tidak ada atau sulit untuk melihat.

Bayi yang lebih besar atau batita mungkin tampak lambat atau tidak aktif reaksinya (kurang kewaspadaan), mudah rewel, muntah atau nafsu makannya turun. Pada bayi muda, dokter mungkin mencari fontanel menonjol (soft spot di kepala bayi) atau refleks yang abnormal, yang juga bisa menjadi tanda-tanda meningitis. Jika ibu berpikir bayi ibu memiliki gejala-gejala tersebut, hubungi dokter atau klinik segera.

Kemudian gejala meningitis bakteri bisa sangat parah (misalnya, kejang, koma). Untuk alasan ini, siapa pun yang berpikir mereka mungkin memiliki meningitis harus ke dokter sesegera mungkin.

 

Pengobatan

Meningitis bakteri dapat diobati secara efektif dengan antibiotik. Pengobatan ini harus dimulai sesegera mungkin. Pengobatan antibiotik yang tepat dari jenis yang paling umum dari meningitis bakteri akan mengurangi risiko kematian akibat meningitis di bawah 15%, meskipun risikonya tetap lebih tinggi pada bayi muda dan orang tua.

 

Pencegahan

Cara yang paling efektif untuk melindungi diri kita dan anak kita terhadap beberapa jenis meningitis bakteri adalah dengan mematuhi jadwal vaksin yang dianjurkan. Ada vaksin untuk tiga jenis bakteri yang dapat menyebabkan meningitis:

- Neisseria meningitidis (meningococcus)

- Streptococcus pneumoniae (pneumokokus), dan

- Haemophilus influenzae tipe b (Hib).

 

Antibiotik mungkin akan diberikan kepada orang yang berkontak dekat pasien meningitis meningokokus. Antibiotik juga dapat direkomendasikan untuk seluruh keluarga jika ada anggota keluarga yang terinfeksi Hib parah dan ada yang berisiko tinggi di rumah.

Mempertahankan kebiasaan sehat, seperti tidak merokok dan menghindari asap rokok, istirahat cukup, dan tidak berkontak dekat dengan orang yang sedang sakit, juga dapat membantu. Hal ini sangat penting bagi bayi, orangtua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah, karena mereka sangat berisiko tertular bakteri penyebab meningitis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com