Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2015, 17:35 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber HEALTHDAY

KOMPAS.com - Beberapa penelitian pernah mengungkap, sedikit mengonsumsi minuman beralkohol tak memiliki pengaruh pada kehamilan. Namun, ikatan dokter anak terkemuka di Amerika baru saja mengeluarkan pernyataan baru yang berisi “Berapapun kadar alkohol dalam minuman, dinyatakan tidak aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.”

“Satu-satunya jaminan agar alkohol tak memilik efek bagi janin ialah hindari paparan alkohol selama hamil,” ungkap Dr Janet Williams, profesor pediatrik di University of Texas Health Science Center dan penulis report dari American Academy of Pediatrics (AAP).

Ia menambahkan, pengetahuan terus berevolusi, penelitian di masa datang akan semakin mengungkap bahwa secara perlahan alkohol bisa memengaruhi perkembangan janin kelak, dalam hal kinerja akademik, perhatian, perilaku, kognisi, memori, kemampuan bahasa, pengembangan visual dan motoriknya.

Perbedaan pandangan tentang efek alkohol nyatanya membuat para wanita di usia subur, bahkan wanita hamil masih saja mengonsumsi alkohol dalam bentuk minuman. Itulah yang menjadi alasan mengapa ikatan dokter anak di Amerika dan APP kembali mengeluarkan peryataan tentang efek samping minuman beralkohol terhadap masa depan janin.

Menurut laporan yang dipublikasikan pada 19 Oktober 2015 dalam jurnal Pediatrics, ibu hamil yang mengonsumsi minuman beralkohol, berisiko melahirkan bayi dengan masalah berpikir dan perilaku yang bisa berlangsung seumur hidup.


Sehingga, tak ada jumlah alkohol yang dinyatakan aman bagi janin. Alkohol yang dimaksud dalam laporan ini ialah alkohol dalam segala bentuk, entah itu bir, anggur, serta makanan dan minuman apapun yang mengandung alkohol.

Sayangnya, minuman beralkohol hanya dihindari saat seorang wanita tahu bahwa dirinya sudah hamil, padahal wanita dalam masa subur yang menginginkan kehadiran bayi seharusnya juga melakukan hal yang sama. Sebab, banyak wanita yang masih mengonsumsi alkohol tanpa menyadari kalau dirinya sudah hamil.

Christina Chambers, profesor pediatrik dari Center for Better Beginnings di University of California, San Diego, pun angkat bicara, “Wanita usia subur yang mendambakan kehamilan, sebaiknya menghindari minuman keras. Begitu juga untuk wanita yang masih ingin mengonsumsi alkohol, hindari memiliki keinginan untuk hamil.”

Baik Williams maupun Chambers sepakat, minuman beralkohol memiliki risiko di semua tahap kehamilan, tak ada tahap yang risikonya lebih rendah atau tinggi. Sehingga minuman beralkohol dinyatakan berbahaya bagi kesehatan dan perkembangan bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau