Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2015, 19:00 WIB
KOMPAS.com - Sejak abad ke-20, kebiri mulai dijadikan sebagai hukuman bagi penjahat seksual anak di sejumlah negara. Metodenya pun lebih beragam tetapi fungsinya sama, yaitu menekan produksi hormon testosteron untuk mengurangi dorongan seksual.

Tanpa hormon testosteron, menurut Ketua Bidang Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar Wimpie Pangkahila, pria akan kehilangan hasrat seksual, tak mampu ereksi, dan tak bisa berhubungan seksual.

"Kebiri juga mengubah wujud pria, mulai dari membesarnya payudara, suara jadi mirip perempuan, hilangnya bulu-bulu tanda kelamin sekunder pria," kata dokter spesialis saraf di RS Siloam, Lippo Karawaci Tangerang, Rocksy Fransisca Vidiaty Situmeang, seperti dikutip Kompas (23/10/2015).

Obat antiandrogen yang dipakai sebenarnya bukan obat khusus kebiri, tetapi umum digunakan pasien kanker prostat dan alat kontrasepsi pada perempuan. Pemakaian obat-obat antiandrogen pada kebiri kimiawi juga menekan produksi spermatozoa sampai kemandulan.

Selain itu, obat antiandrogen memiliki beragam efek samping, mulai dari dari mempercepat penuaan, mengurangi kerapatan massa tulang, mengurangi massa otot, dan mengikat lemak.

Efek samping lainnya adalah rentan terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau