Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2015, 20:05 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber TIME.com

KOMPAS.com - Riset baru pada penderita artritis menemukan, kemampuan bertahan terhadap nyeri mungkin berupa respon adaptif. Hal ini membuat mereka bertahan hidup dengan nyeri tahunan tersebut.

Dalam studi kecil yang diterbitkan di jurnal Pain, periset menggunakan pencitraan otak terhadap 17 orang penderita artritis dan 9 orang sehat sebagai kontrol. Periset mencoba mengerti alasan yang mendasari, mengapa tampak keragaman toleransi nyeri yang mungkin memberikan wawasan baru bagi masyarakat untuk mengatasi nyeri kronis.

Mereka meneliti secara spesifik pada kelaziman reseptor di otak yang merespon candu alami seperti endorfin, kimiawi yang memberi rasa nyaman di otak yang sering keluar saat olahraga keras, stres, orgasme dan nyeri.

Ketika periset menggunakan panas pada kulit pria dan wanita untuk menginduksi panas, mereka menemukan semakin banyak reseptor seperti opium yang dimiliki, semakin bagus kemampuan mereka mengatasi nyeri.

Reseptor-reseptor ini lebih tinggi dimiliki orang-orang dengan artritis. Periset mengatakan, peningkatan reseptor ini merupakan respon adaptif. Mungkin hal itu membuat mereka lebih mudah mengatasi nyeri kronis yang diakibatkan penyakit itu.

Peneliti tidak membuktikan nyeri artritis meningkatkan jumlah reseptor tersebut. Namun pemimpin penelitian Christopher Brown, seorang peneliti senior dari University of Cambridge mengatakan dalam pernyataan, kendati mekanisme perubahan adaptif ini belum diketahui, jika kita dapat mengerti bagaimana kita meningkatkannya, kita mungkin dapat menemukan cara meningkatkan ketahanan terhadap nyeri, tanpa efek samping yang disebabkan oleh obat pereda nyeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com