Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2015, 10:01 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com — Istilah junk food mungkin sudah sangat familiar di telinga Anda. Sebagian besar orang akan mengaitkannya dengan “penggagal diet”, “penambah berat badan”, atau “makanan kalori tinggi”. Menurut ahli gizi sekaligus CEO dari New York Nutrition Group Lisa Moskovitz, burger memberi dampak lain bagi tubuh ketimbang hanya menaikkan berat badan.

Saat seseorang memesan burger ukuran besar, tugas yang dilakukan oleh tubuh lebih berat ketimbang hanya mencernanya lalu menggunakannya sebagai penambah energi atau cadangan lemak. Sebab, saat burger telah sukses masuk ke dalam tubuh, 10 menit kemudian tubuh akan mengalami peningkatan gula darah.

Burger yang juga tinggi natrium dan fruktosa dari sirup jagung akan membuat tubuh menginginkan lebih banyak makanan berlemak untuk dimakan. Hal ini terjadi sekitar 20 menit setelah gigitan pertama.


Itulah yang menjadi alasan mengapa setangkup burger terasa tak pernah cukup untuk memuaskan hasrat makan Anda. Alhasil, satu porsi kentang goreng terasa begitu lezat bila disandingkan dengan burger.


Tak lama setelah memakan semuanya, yaitu sekitar 30 menit kemudian, ginjal harus bekerja ekstra menyingkirkan banyaknya natrium yang masuk ke dalam tubuh, lalu membuat jantung bekerja lebih cepat untuk memompa darah ke pembuluh darah.


Bila burger dan teman-temannya menjadi menu yang sering Anda konsumsi hampir setiap hari, maka tak heran bila di kemudian hari, burger akan mengantarkan Anda lebih dekat dengan penyakit stroke atau gangguan jantung.


Saat energi tubuh sudah dipompa untuk mencerna zat-zat sulit dalam sebuah burger, maka tak heran bila seporsi burger yang mengandung sekitar 540 kalori hanya bisa membuat Anda merasa kenyang selama 40 menit atau 1 jam.


Setelah itu, Anda akan merasa lapar kembali dan menginginkan makanan lain untuk dimakan, seperti pasta, nasi, atau apa pun makanan yang bisa membuat Anda kenyang lebih lama.


Liza menjelaskan, walau kecepatan metabolisme seseorang memengaruhi cepat atau lambatnya pengolahan burger dalam tubuh, tetapi bila dirata-rata, tubuh membutuhkan waktu selama 2-3 hari untuk benar-benar berhasil mengolah sepotong burger ukuran besar.


Dengan demikian, tak salah lagi bila burger menempati urutan atas sebagai junk food, yaitu tinggi kalori, kaya lemak, gagal membuat Anda kenyang, dan membuat tubuh kesulitan dalam mengolahnya. Jadi, Anda memang perlu membatasi konsumsi burger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau