Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Perbedaan Hasrat Seksual Pria dan Wanita

Kompas.com - 03/11/2015, 20:55 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber WebMD

 

3. Gairah wanita sulit dibangkitkan

Selama ini, pria selalu mencari cara untuk membangkitkan gairah pasanganya. Tahukah Anda, bahkan wanita sendiri sering tidak tahu cara membangkitkan gairahnya sendiri. Peneliti dari Northwestern University,  Meredith Chivers dan kawan-kawan, pernah meneliti sekelompok pria dan wanita heteroseksual dan pria homoseksual. Peneliti meminta mereka menonton beberapa film porno.

Hasilnya: Pria hetero terangsang oleh adegan seks pria-wanita dan wanita-wanita. Pria homo terangsang oleh adegan seks pria-pria. Sedangkan wanita hetero, ini mengejutkan sekaligus membingungkan, terangsang oleh adegan pria-wanita, wanita-wanita dan pria-pria.

"Pria yang sangat kaku dan spesifik tentang kepada siapa mereka jatuh cinta dan ingin berhubungan seks, " kata J. Michael Bailey,  peneliti dari Northwestern University. Sedangkan, wanita lebih terbuka dan tidak spesifik dalam menentukan kepada siapa mereka ingin berhubungan.

Ini juga menunjukkan, bahwa wanita lebih mungkin untuk tertarik kepada sesama jenisnya dibanding pria. Kami tidak mengatakan bahwa semua wanita akan melakukan hubungan sesama jenis, tetapi wanita lebih memiliki kapasitas untuk itu dibanding pria," kata Bailey.


4. Hasrat seks wanita sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan faktor budaya

Dalam ulasannya, Baumeister menunjukkan bahwa  sikap, praktik, dan keinginan seksual wanita sangat banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Sebagai contoh; wanita yang rajin pergi ke tempat ibadah cenderung lebih tertutup tentang seks.

Sementara kaum prianya,  cenderung menunjukkan sikap tidak ada hubungannya antara sikap religius dengan hasrat seks mereka. Wanita dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi lebih mungkin untuk mempraktikkan berbagai variasi seks.

Mengapa dorongan seks wanita nampak lebih lemah? Ada teori yang mengatakan, bahwa ini dipengaruhi oleh posisi pria yang dianggap sebagai yang kuat dan pemimpin dalam masyarakat.

Namun, Laumann lebih menyukai pendekatan sosiobiologi yaitu secara genetik, wanita diprogram memang untuk tidak terlalu mengumbar dan berhati-hati, karena merekalah pihak yang akan menanggung 'beban' hubungan seks yaitu hamil dan mengurus bayi.

Wanita jadi cenderung lebih peka terhadap kualitas hubungan, karena mereka ingin pasangan yang bersedia untuk membantu mengurus anak. Mereka juga lebih cenderung memilih pria dengan sumber daya (nafkah) yang memadai untuk mendukung keberadaan anak. Sebab, ketika hamil dan memiliki anak, wanita selama beberapa waktu akan lebihterbatas gerak langkahnya.


5. Libido wanita  kurang responsif terhadap obat-obatan

Dorongan seks pria yang lebih to the point adalah karena secara biologi, otak dan hormonya diciptakan demikian. Karena itu, tidak mengherankan jika penurunan hasrat atau masalah disfungsi pada pria lebih mudah diatasi.

Kebanyakan, masalah seksual pria cukup diobati dengan obat-obatan tertentu. Sementara pada wanita, masalah seksualnya lebih rumit dan seringkali terkait dengan urusan psikologis atau mental, sehingga perlu pendekatan emosi yang biasanya memakan waktu lebih lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com