Anak yang cacingan bisa mengalami penurunan kesehatan, misalnya saja anak menjadi lemah, berat badannya sulit naik, bahkan juga kurang gizi. Ini berarti si cacing sudah menggerogoti aneka zat gizi di tubuh anak.
Meski demikian, menurut Dr.Sri Kusumo Amdani, Sp.A, perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih dalam untuk memastikan apakah seorang anak mengalami cacingan.
"Diagnosis pasti adalah lewat pemeriksaan tinja. Bisa diketahui adakah telur cacing atau tidak. Jika anak cacingan pasti ada di tinjanya dan itu menandakan cacingnya sudah dewasa karena sudah bisa bertelur," katanya.
Jenis cacing yang bisa menginfeksi anak antara lain cacing pita, tambang, cambuk, hingga cacing kremi. Siklus hidup cacing untuk bisa bertelur biasanya tiga bulan.
Jika sudah terdiagnosis cacingan, maka harus segera diobati agar tumbuh kembang anak tidak terganggu. Lakukan pemeriksaan ke dokter untuk menentukan jenis pengobatan yang tepat.
Selain itu, ajarkan anak untuk selalu menjaga kebersihan dirinya dengan cara selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh makanan atau pun sesudah buang air kecil dan besar. (Gibran Linggau)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.