KOMPAS.com - Kesepian telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan , di antaranya depresi, obesitas, dan kematian dini. Pasalnya, kesepian dapat memperburuk gejala stres yang akhirnya berdampak negatif pada kesehatan fisik Anda.
Menjaga kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman, bergabung dengan klub atau komunitas, serta meluangkan waktu untuk bersosialisasi, tentu dapat membuat Anda tak merasa sendiri. Namun menurut pelitian terbaru, ada cara lain yang lebih efektif untuk memerangi rasa sepi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Health Psychology menyimpulkan, mengatasi kesepian bisa dilakukan tanpa kehadiran orang lain, yang artinya Anda sendiri pun bisa mengatasinya. Dalam studi tersebut, peneliti menganalisa 537 mahasiswa, rata-rata ialah perempuan usia 22 tahun.
Para peserta diminta untuk mengisi survei tentang rasa kesepian mereka, suasana hati mereka, gejala fisik yang tidak menyenangkan, serta asupan alkohol.
Para peneliti lalu membagi kuesioner yang berisi tentang: Kesadaran (yang berisi sejauh apa kejujuran seseorang tentang tingkat kesepian yang merka hadapi), Perilaku (tingkat di mana orang bertindak sesuai dengan keyakinan mereka), Orientasi (bagaimana mereka terbuka dan jujur pada orang lain), serta Pengelolaan Bujukan (seberapa baik seseorang dapat menjadi diri sendiri tanpa terpengaruh oleh pendapat orang lain).
Hasilnya, mahasiswa perempuan yang jujur pada diri sendiri tentang rasa kesepian yang mereka rasakan akan sangat mungkin terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya yang disebabkan oleh rasa kesepian tadi.
Sebaliknya, mereka yang tak jujur kalau dirinya kesepian seperti “memaksakan” diri untuk melakukan sesuatu yang tak disukai, menjadi periang—padahal ia seorang pendiam—demi disukai bayak orang, atau mengunjungi tempat-tempat yang sedang hits hanya karena ingin dianggap punya pergaulan luas, malah menigkatkan perasaan depresi.
“Akhirnya, orang-orang yang jujur tentang masalah yang sedang dihadapi dan tetap menjadi diri sendiri lebih mungkin untuk terhindar dari hal-hal yang sebenarnya tidak membuat mereka bahagia serta terhindar dari hal-hal kontraproduktif seperti minum alkohol. Bahkan ketika mereka kesepian, mereka akan tahu siapa saja orang yang tepat untuk membantu mereka mengkahiri kesepian. Sehingga kesepian lebih mudah teratasi,” kata salah satu penulis studi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.