Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2015, 09:01 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Siapapun yang mengalami masalah tidur, akan lebih mungkin untuk tidur lebih mudah bila rutin berjalan-jalan ke taman atau melihat langit dari luar jendela.

Begitulah hasil dari Penelitian yang dipimpin oleh profesor kesehatan masyarakat Diana Grigsby-Toussaint dari University of Illinois di Urbana-Champaign.

Para peneliti menemukan bahwa kegiatan tersebut memiliki efek yang baik dalam upaya mengatasi masalah tidur, terutama pada orang tua di atas 65 tahun. Setelah melakukan analisa pada 245 ribu multi-etnis Amerika, orang-orang yang tinggal dekat dengan ruang hijau cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih baik.

"Studi menunjukkan bahwa kurang tidur berhubungan dengan penurunan kesehatan mental dan fisik, fungsi kognitif berkurang, dan peningkatan obesitas," kata Grigsby-Toussaint dalam sebuah pernyataan. "Penelitian baru ini menunjukkan bahwa paparan lingkungan alam dapat membantu orang mendapatkan tidur yang lebih berkualitas."

Ada beberapa alasan mengapa alam dapat membantu orang mendapatkan tidur yang baik. Pertama,  orang yang tinggal di dekat taman dan ruang hijau lebih mungkin untuk terlibat dalam aktivitas fisik seperti olahraga ringan yang membantu mereka tidur lebih baik.

Kedua, penelitian menunjukkan bahwa orang yang berjalan-jalan di alam juga memetik manfaat kesehatan mental seperti pengurangan depresi. Hal tersebut tentu berkontribusi terhadap tidur malam yang baik.

Terakhir, menghabiskan waktu lama di luar ruang membantu Anda menyelaraskan tubuh di malam hari, yang berguna dalam produksi hormon melatonin yang bertanggung jawab dalam menciptakan rasa kantuk.

Tentu saja, tidak semua orang cukup beruntung untuk tinggal dekat pantai atau dekat taman nasional. Bagi penduduk kota yang “terkurung” di tengah gedung atau bangunan, Grimsby-Toussaint merekomendasikan agar mereka melakukan pertemuan rutin dengan alam, tidak peduli sekecil apapun skalanya.

Peneliti berharap, penemuan yang diterbitkan dalam jurnal Preventive Medicine pada bulan September 2015 tersebut bisa memperbesar kemungkinan pembangunan ruang hijau di tengah sarana publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com