KOMPAS.com - Konjungtivitis atau yang biasa disebut pinkeye atau mata merah bisa mengkhawatirkan, karena dapat membuat mata sangat merah dan menular dengan sangat cepat.
Kondisi ini disebabkan adanya peradangan konjungtiva atau bagian membran jernih yang menutupi bagian putih mata dan permukaan bagian dalam kelopak mata.
Penyakit mata ini bisa disebabkan oleh bakteri dan virus yang bertanggung jawab untuk penyakit flu dan infeksi lainnya, - termasuk infeksi telinga, infeksi sinus, dan sakit tenggorokan , dan merupakan jenis yang sama dengan bakteri yang menyebabkan klamidia dan gonore, dua penyakit menular seksual .
Selain itu, pinkeye juga dapat disebabkan oleh alergi dan ini cenderung terjadi lebih sering pada anak-anak yang juga memiliki kondisi alergi lainnya. Pemicu alergi konjungtivitis di antaranya adalah rumput, serbuk sari, bulu binatang dan tungau.
Terkadang, suatu zat dalam lingkungan juga dapat mengiritasi mata dan menyebabkan penyakit mata yg menular, seperti bahan kimia atau polutan udara (asap dan debu).
Pinkeye bisa terjadi pada bayi baru lahir
Bayi yang baru lahir bisa juga tertular pinkeye dan ini bisa berkembang menjadi gangguan mata yang lebih serius, jika tidak segera ditangani.
Biasanya, ibu yang menderita penyakit menular seksual berisiko menularkan virus ke mata bayi yang baru dilahirkannya. Untuk mencegah hal ini, dokter akan memberikan salep antibiotik atau obat tetes mata untuk semua bayi segera setelah lahir.
Namun ada kalanya, pengobatan ini menyebabkan konjungtivitis kimia ringan, yang biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Jika diketahui lebih awal, dokter akan segera memeberi pengobatan pada ibu hamil yang menderita penyakit menular seksual, untuk mencegah penyebaran infeksi ke bayi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.