Pengeluaran tenaga, dan juga cedera pada organ intim akibat persalinan, menurut para ahli mirip dengan cedera yang dialami para atlet.
Para ilmuwan dari University of Michigan mengamati 60 ibu hamil yang memiliki resiko cedera otot panggul selama proses persalinan dan menemukan bahwa cedera tersebut seringkali akibat penanganan yang tidak tepat pasca melahirkan.
Menggunakan scan MRI untuk mendiagnosis cedera terkait persalinan dan waktu penyembuhan, para ahli menemukan cedera yang di alami terkait dengan sistem muskuloskeletal (otot, tulang dan sendi), lebih besar dari yang diduga.
Inilah yang terjadi pada wanita saat melahirkan berdasarkan penelitian:
- Sekitar 25 persen wanita mempunyai cairan di tulang kemaluan atau patah tulang yang serupa dengan patah tulang yang dialami oleh atlet.
- Sebanyak 66 persen wanita mempunyai kelebihan cairan di otot yang mirip dengan cedera otot parah.
- Sekitar 41 persen wanita mengalami robekan otot panggul.
- Sekitar 15 persen pernah mengalami cedera panggul dan tidak bisa sembuh.
Untung mengatasi hal tersebut, dokter merekomendasikan latihan Kegel untuk wanita yang menderita nyeri panggul setelah melahirkan, walau latihan itu tidak bisa menghilangkan seluruh nyeri.
Kendati risiko cedera tersebut tampak mengerikan, tapi para wanita dalam penelitian ini adalah wanita yang beresiko tinggi mengalami robekan otot pelvis. Lagi pula, kebanyakan cedera, termasuk patah, akan sembuh dalam 8 bulan. (Muthia Zulfa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.