Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diteliti, Kandungan Stem Cell di Dalam Darah Haid

Kompas.com - 08/12/2015, 20:24 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Stem cell atau sel punca merupakan temuan yang masih baru dalam dunia medis. Sel ini dapat membelah diri menjadi sel serupa atau bahkan mengubah diri (berdiferensiasi) menjadi jenis sel baru.

Setelah berpuluh tahun diteliti, hingga saat ini sejumlah ilmuwan terus mengembangkan sel punca untuk pengobatan penyakit. Khususnya, penyakit yang sampai saat ini belum bisa disembuhkan. Mulai dari pengobatan alzheimer, parkinson, diabetes, hingga kanker.

Di Indonesia, sudah ada beberapa dokter yang bisa melakukan terapi sel punca. Sebagian juga sudah menerapkan terapi sel punca kepada pasien.

Sel punca memang menjadi perhatian banyak peneliti. Tak terkecuali para peneliti dari Universitas Indonesia yang sedang meneliti kandungan sel punca dalam darah haid seorang wanita.

"Dari darah haid lagi dikembangkan stem cell. Kita lihat berapa banyak stem cell yang ada di darah haid," ujar Manajer Riset dan Pelayanan Masyarakat Fakultas Kedokteran UI dr. Budi Wiweko, SpOG di Kantor PT MERCK, Selasa (8/12/2015).

Menurut dokter yang akrab disapa Iko ini, darah haid yang selama ini hanya dibuang begitu saja, barangkali dapat bermanfaat bagi tubuh. Misalnya, untuk memperbaiki sel-sel dalam rahim yang telah rusak karena berbagai hal.

Penelitian ini akan melihat apakah sel punca dari darah haid bisa diambil untuk dimasukkan ke dalam rahim. "Stem cell bisa kita gunakan, misalnya di dinding rahim yang terganggu. Nanti dinding rahim bisa menebal lagi, pasien bisa hamil lagi. Tapi, itu masih diteliti," jelas Iko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com