Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2015, 17:52 WIB
KOMPAS.com - Vaksin untuk mencegah demam dengue akhirnya mulai dipakai secara resmi. Meksiko menjadi negara pertama yang akan menggunakan vaksin ini secara luas bagi penduduk di daerah endemik demam dengue.

Otoritas kesehatan di Meksiko mengatakan, vaksin demam dengue telah diuji coba pada 29.000 pasien di seluruh dunia. Selain itu, mereka mengatakan vaksin tersebut aman dan efektif, walau vaksin itu belum memiliki nama.

Pada pernyataan terpisah, perusahaan farmasi asal Perancis Sanofi Pasteur yang memproduksi vaksin ini, menyebut vaksin itu sebagai Dengvaxia.

Pemerintah Meksiko akan menargetkan vaksin demam dengue itu untuk orang berusia 9-45 tahun dan orang yang berada di daerah endemik.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam laporan yang dipublikasikan di akhir tahun 2014 menyebutkan, efektivitas vaksin tersebut sekitar 60,8 persen untuk mencegah empat jenis virus dengue. Tetapi tidak diketahui berapa lama vaksin ini bisa melindungi seseorang dari penyakit dengue.

Sanofi mengatakan vaksinnya menunjukkan "penurunan kejadian dengue dari empat serotipe pada dua pertiga partisipan", atau sekitar 65,6 persen. Demikian menurut hasil penelitian yang dimuat dalam New England Journal of Medicine.

Tingkat efektivitas tersebut sebenarnya tergolong rendah untuk vaksin. Vaksin lainnya, seperti polio dan campak memiliki efektivitas lebih dari 95 persen.

Dengvaxia diperkirakan efektif terutama untuk melindungi orang dari komplikasi berat dan mengancam nyawa, yang disebut dengan demam berdarah. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan dalam, shock, kegagalan organ, dan kematian.

Jenis demam berdarah yang berat ini biasanya dialami oleh orang yang pernah terinfeksi satu jenis strain virus dengue namun terinfeksi lagi jenis strain lainnya.

Oleh karena itu, Meksiko berencana melakukan vaksinasi di area yang paparan pada satu jenis virus dengue mencapai 60 persen atau lebih.

"Vaksin ini berpotensi besar memberikan dampak signifikan pada kesehatan masyarakat, tapi kita belum tahu berapa Sanofi akan menagih biayanya," kata Dr.In-Kyu Yoon, direktur international Dengue Vaccine Initiative.

Yoon menambahkan, vaksin tersebut akan memberi hasil paling baik di area dan negara dengan kasus demam dengue tinggi.

Dalam pernyataannya Sanofi mengatakan vaksin itu mencegah 9 dari 10 kasus dengue berat dan mencegah 8 dari 10 kasus rawat inap akibat dengue.

Meski demikian, Dr.Cauhtemoc Ruiz, kepala Pan American Health Organization, mengatakan negara yang akan menggunakan vaksin ini perlu mempertimbangkan apakah tindakan pencegahan lain seperti menyemprot nyamuk cukup efektif mencegah penyakit dan kematian.

Ruz menambahkan, saat ini setidaknya ada 5 vaksin dengue lainnya yang sedang dalam tahap uji klinis.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com