Otoritas kesehatan di Meksiko mengatakan, vaksin demam dengue telah diuji coba pada 29.000 pasien di seluruh dunia. Selain itu, mereka mengatakan vaksin tersebut aman dan efektif, walau vaksin itu belum memiliki nama.
Pada pernyataan terpisah, perusahaan farmasi asal Perancis Sanofi Pasteur yang memproduksi vaksin ini, menyebut vaksin itu sebagai Dengvaxia.
Pemerintah Meksiko akan menargetkan vaksin demam dengue itu untuk orang berusia 9-45 tahun dan orang yang berada di daerah endemik.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam laporan yang dipublikasikan di akhir tahun 2014 menyebutkan, efektivitas vaksin tersebut sekitar 60,8 persen untuk mencegah empat jenis virus dengue. Tetapi tidak diketahui berapa lama vaksin ini bisa melindungi seseorang dari penyakit dengue.
Sanofi mengatakan vaksinnya menunjukkan "penurunan kejadian dengue dari empat serotipe pada dua pertiga partisipan", atau sekitar 65,6 persen. Demikian menurut hasil penelitian yang dimuat dalam New England Journal of Medicine.
Tingkat efektivitas tersebut sebenarnya tergolong rendah untuk vaksin. Vaksin lainnya, seperti polio dan campak memiliki efektivitas lebih dari 95 persen.
Dengvaxia diperkirakan efektif terutama untuk melindungi orang dari komplikasi berat dan mengancam nyawa, yang disebut dengan demam berdarah. Kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan dalam, shock, kegagalan organ, dan kematian.
Jenis demam berdarah yang berat ini biasanya dialami oleh orang yang pernah terinfeksi satu jenis strain virus dengue namun terinfeksi lagi jenis strain lainnya.
Oleh karena itu, Meksiko berencana melakukan vaksinasi di area yang paparan pada satu jenis virus dengue mencapai 60 persen atau lebih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.