Memilih "Daycare" Sehat untuk Pertumbuhan Anak

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, anak-anak dinilai tidak cukup bermain di luar rumah seperti dulu. Perkembangan teknologi yang makin pesat, membuat layar elektronik ada di mana-mana dan membuat anak menjadi enggan untuk beranjak.

Namun, sebuah studi baru menemukan, balita dan prasekolah akan sangat mungkin memiliki kesempatan untuk kembali dekat dengan dunia luar saat mereka berada di tempat penitipan anak atau daycare dan prasekolah. Sehingga hal ini bisa menjadi perhatian orangtua saat memilih “sekolah” yang tepat bagi anak.

Para peneliti di Rumah Sakit Anak Cincinnati Medical Center melaporkan temuan tersebut dalam studi mereka yang berjudul Preschool Eating and Activity Study yang diterbitkan dalam edisi terbaru American Journal of Preventive Medicine.

Para peneliti mempelajari 380 anak-anak usia 3 sampai 6, yang terdaftar di 30 daycare dan preschool antara bulan November 2009 hingga Januari 2011. Mereka menemukan, sekitar 40 persen anak-anak tersebut punya kesempatan untuk menghabiskan waktu untuk bermain di luar. Namun, lebih dari 30 persen masih menghabiskan waktu dalam ruangan.

Pedoman pediatrik sendiri menetapkan aturan bahwa balita dan anak usia prasekolah setidaknya memiliki waktu minimal 60 menit penuh bermain di luar setiap hari demi perkembangan mental dan life skill yang baik. Tetapi, secara keseluruhan, hanya 3 dari 10 anak yang diberikan kesempatan itu.

Kristen Copeland, MD, seorang peneliti di Division sof General and Community Pediatrics dan penulis senior studi tersebut, mengatakan bahwa jumlah waktu tersebut sebenarnya masih sangat minimum untuk mencapai pertumbuhan anak yang baik.

"Kami tahu aktivitas fisik sehari-hari adalah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak," kata Copeland.

"Ini meningkatkan kardiovaskular dan kesehatan tulang dan telah dikaitkan dengan peningkatan suasana hati, perhatian, dan kinerja kognitif."

Studi ini merekomendasikan pada orang tua untuk memilih daycare dan preschool yang mampu mengakomodasi anak bermain di luar ruangan. Mereka juga mendorong pusat pelayanan untuk mengajak para siswanya main di luar.

"Ini menjadi pertimbangan yang sangat penting bagi orangtua yang tak punya banyak kesempatan untuk mengajak anak-anak mereka main di halaman rumah," kata Copeland.