Transplantasi usus pertama kali sukses dilakukan di Jerman tahun 1988. Operasi semacam ini menjadi sering dilakukan karena adanya obat antipenolakan dan perkembangan teknik bedah.
5. Kotoran (Tinja)
Mungkin ini terdengar aneh, namun ini bisa menyelamatkan nyawa. Yang dicangkokkan adalah mikrobiota dalam tinja orang.
Teknik ini dilakukan pada orang yang mengalami infeksi clostridium difficile (c.diff) berulang. C Diff ini sangat sulit untuk diobati karena adanya bakteri berlebih di usus dan dapat menyebabkan diare berat. Cangkok kotoran ini memiliki tingkat keberhasilan 90 persen.
Selama prosedur, kotoran yang sehat dari pendonor di cangkokan ke dalam usus seorang pasien yang sakit melalui kolonoskopi, endoskopi, sigmoidoskopi atau enema. Para dokter meyakini tindakan ini akan membantu pembentukan populasi bakteri baik pada usus penerima donor.
Saat ini transplantasi kotoran sedang di kembangkan sebagai obat untuk sindrom iritasi usus (IBS), penyakit Crohn dan ulcerative colitis. (Muthia Zulfa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.