Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2015, 10:15 WIB
Dr. Ari F. Syam Sp.Pd

Penulis

Pihak Institut Pertanian Bogor sudah menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) atas terjadi infeksi hepatitis A. Jumlah kasus terus meningkat bahkan sampai puluhan mengingat kejadiannya berawal di kampus maka jumlah yang terinfeksi bisa lebih besar lagi.

Jika tidak dilakukan upaya-upaya pencegahan yang signifikan, KLB ini bisa menjadi wabah.

Kita tahu bahwa infeksi hepatitis A merupakan infeksi yang endemis di masyarakat kita, pengalaman klinis saya jumlah kasus akan meningkat di akhir kemarau dan di masa awal musim hujan seperti saat ini. 

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan beberapa hal yang memang perlu diketahui mengenai penyakit ini.

Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A,  ditularkan melalui makanan dan minuman tercemar, dan juga melalui kontak langsung. Selain itu hubungan seksual juga bisa menjadi penyebab tertular hepatitis A jika melakukan seksual secara anal atau oral.

Virus ini  terdapat pada feses pasien yang terinfeksi, oleh karena itu makanan dan minuman menjadi media utama penyebab penularan infeksi ini.

Kasus di kampus IPB memang masih menunggu hasil penelitian yang dilakukan, tetapi saya menduga berasal dari makanan atau minuman yang tercemar. Karena sebenarnya tidak mudah untuk tertular dari satu orang ke orang lain yang hanya bertemu di kampus.

Pasien dengan hepatitis A, biasanya datang sudah kuning dan BAK seperti air teh. Gejala yang timbul bisa ringan sampai berat bahkan jika terjadi hepatitis fulminan akibat virus hepatitis A ini dapat menyebabkan kematian.  

Sebelumnya pasien mengalami common cold, seperti orang yang mengalami gejala flu, sakit-sakit badan, mual dan kadang disertai muntah, nafsu makan menurun dan lemas. Pasien juga merasakan nyeri di perut kanan atas karena memang pasien dengan infeksi hepatitis A yang meradang adalah livernya yang sebagian besar berada di perut kanan atas.

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan kadar bilirubin dan peningkatan yang tinggi dari SGOT dan SGPT. Pemeriksaan antibodi terhadap virus hepatitis A (anti HAV) yang memastikan bahwa seseorang tersebut terjangkit infeksi hepatitis A.

Masa inkubasi yaitu masa masuknya penyakit sampai timbul gejala berlangsung antara 2-6 minggu. Penyakit ini bisa sembuh total dan yang penting pasien harus istirahat total.

Obat-obatan yang diberikan sifatnya hanya menghilangkan gejala yang muncul, misalnya jika diare diberikan obat anti diare, kalau mual diberikan anti mual jika demam diberikan obat anti demam jika lemas diberikan vitamin dan asupan makannya diperhaikan.

Obat suplemen hati kadang kala diberikan untuk mengurangi peradangan hati yang terjadi. Pasien memang perlu diisolasi dan jangan tidur sekamar dengan orang sehat, di RS pun biasanya pasien tidur hanyak sendiri di kamar dan dipisah dengan pasien lain.

Sebagian pasien memang tidak perlu dirawat tetapi jika pasien mengalami mual dan muntah dan tidak mau makan sebaiknya memang dirawat untuk mendapat infus cairan dan makanan.

Hepatitis virus A tidak bisa menjadi hepatitis B. Karena memang virus penyebabnya berbeda. Oleh karena itu kalau pernah divaksinasi oleh vaksin hepatitis B tidak berarti juga sudah terlindungi dari  infeksi virus hepatitis A. Tetapi bisa saja dalam satu kasus pasien mengalami 2 macam infeksi yaitu infeksi virus B dan juga hepatitis virus A.

Pencegahan yang terpenting adalah hidup sehat dengan makan yang teratur dan cukup gizi, istirahat cukup dan banyak mengkonsumsi buah dan sayur-sayuran. Cuci tangan pakai sabun yang rutin, sebelum dan sesudah makan dan setelah keluar dari toilet, apalagi penyakit ini tertular melalui makanan dan minuman.

Khusus untuk yang mengurus orang sakit dengan hepatitis A harus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik kalau perlu dengan mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral. Vaksinasi hepatitis virus A sebaiknya diberikan bagi orang yang memang akan berkunjung pada daerah yang sedang terjangkit KLB atau wabah 2 minggu sebelum berada di lokasi terjadinya KLB.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com