KOMPAS.com - Google Doodle menandai hari ini sebagai hari ulang tahun salah satu Mahaguru yoga di dunia, Bellur Krishnamachar Sundararaja Iyengar yang seharusnya hari ini berusia 97 tahun.
Ketika masih kecil, Iyengar pernah menderita penyakit TBC, tifoid dan malaria. Ia adalah anak yang sakit-sakitan. Hingga ia mengenal yoga dan rutin berlatih yoga membantunya meraih kesehatan yang prima, yang jarang dimiliki oleh orang lain. BKS Iyengar meninggal dunia pada tahun 2014.
Sama seperti aliran yoga lainnya, Iyengar yoga didasarkan pada delapan aspek yoga (ashtanga yoga). Namun kemudian, BKS Iyengar merumuskan kedelapan ashtanga tersebut berdasarkan pengalamannya, dan pengalamannya berdasarkan penelitian dan riset yang mendalam.
Iyengar yoga dikembangkan untuk memungkinkan semua orang berlatih yoga dengan lebih mudah dan lebih tepat.
Lebih spesifiknya, Iyengar yoga melatih orang untuk fokus pada setiap asana (pose) dan pranayama (pernapasan) dengan intens.
Untuk menolong orang melakukan pose-pose yoga dengan lebih mudah dan benar, BKS Iyengar mendesain properti seperti blok, tali, belt dan lain sebagainya, sebagai alat bantu.
Iyengar juga menekankan, bahwa saat melakukan asana tertentu, kita harus memastikan bahwa postur dan struktur anatomi tubuh kita selaras dan benar.
Iyengar percaya, bahwa jika asana dilakukan dengan benar (sesuai petunjuk dari guru yoga yang terlatih), bisa membantu tubuh dan pikiran menjadi selaras, meningkatkan derajat kesehatan dan bahkan mencegah berbagai penyakit.
Berikut ini 5 hal yang membedakan Iyengar yoga dengan jenis yoga yang lain:
1. Posenya lebih kompleks.
Iyengar yoga membutuhkan kemahiran dan fleksibilitas yang lebih dibanding dengan jenis yoga yang lain. Seringkali, asana harus diajarkan dan dibimbing secara ketat oleh seorang guru yang terlatih.
2. Anda harus menahan/melakukan satu persatu pose dalam waktu yang lebih lama.
Ketika berlatih Iyengar yoga, Anda dituntut untuk melakukan satu pose lebih lama dibanding ketika Anda melakukan pose yang sama pada jenis yoga yang lain.
Ini karena BKS Iyengar percaya, jika kita mampu menahan satu pose dalam waktu yang lebih lama, manfaat kesehatan yang akan kita raih akan lebih optimal.
Menurut prinsip-prinsip Iyengar yoga, ketika kita masuk ke sebuah pose, tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri untuk menjadi stabil dalam pose tersebut.
Selain itu, kita juga harus fokus pada pernapasan agar tubuh mendapatkan keuntungan maksimal dari tiap pose yang dilakukan.
3. Pranayama atau teknik pernapasan mendalam diajarkan setelah seseorang menguasai asana.
Pada beberapa jenis yoga lain, pranayama diajarkan segera setelah berlatih asana. Tetapi dalam Iyengar yoga, Mahaguru BKS Iyengar menekankan bahwa seseorang baru bisa belajar pranayama hanya setelah mereka menguasai asana.
Alasannya, karena saat melakukan asana seseorang perlu sangat fokus untuk menyempurnakan dan mendisiplinkan tubuh mereka, membuatnya lebih fleksibel demi meraih postur yang lebih baik.
Sebenarnya, pada saat yang sama kita belajar asana, secara otomatis kita juga belajar untuk bernapas dengan benar.
Gerakan dan pernapasan yang benar akan membantu mengintensifkan keadaan meditasi sehingga memungkinkan energi kehidupan (prana) mengalir tanpa halangan.
Setelah kita menguasai semua teknik ini, barulah kita diajarkan teknik pranayama. Pranayama bukanlah sekedar bernapas secara mendalam, tapi juga mengharuskan kita duduk dengan cara yang benar dalam jangka waktu yang lama, sambil menyelaraskan pikiran dengan pernapasan. Hal ini hanya dapat dilakukan jika tubuh dan pikiran kita sudah siap.
4. Anda boleh menggunakan alat bantu.
Mahaguru BKS Iyengar menekankan keselarasan dan ketepatan dari semua bagian tubuh saat melakukan asana. Untuk memfasilitasi ini, dia mengembangkan beberapa alat seperti yoga blok, kursi, selimut dan belt dan tali khusus.
Alat-alat ini dapat membantu kita melakukan asana dengan tepat. Keterbatasan yang dimiliki oleh tubuh kita bukanlah alasan untuk boleh melakukan asana dengan tidak/kurang tepat.
5. Urutan asana yang berbeda.
Berbeda jenis yoga, berbeda juga urutan asananya. Pada dasarnya, urutan ini adalah pedoman, mana asana yang dilakukan pertama kali, mana yang kedua, dan seterusnya.
Setiap urutan memiliki manfaat yang berbeda. Menurut prinsip-prinsip Iyengar yoga, dengan memvariasikan urutan ini, efek dari asana (baik mental maupun fisik) dapat ditingkatkan.
BKS Iyengar juga percaya, bahwa perubahan atau variasi dapat membantu membawa perubahan di dalam diri semua orang, termasuk perubahan di bidang spiritual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.