Mekanisme yang mungkin menghubungkan stres dan pelemahan memori belumlah jelas. Namun riset sebelumnya pada hewan dan bukti-bukti pada manusia sudah menunjukkan bahwa stres kronis berhubungan dengan penyusutan daerah otak yang disebut hippocampus. "Daerah ini berhubungan dengan memori dan mungkin menyebabkan defisit memori," kata Lipton.
Namun stres merupakan faktor risiko yang dapat diubah. "Terdapat banyak cara mengatasinya, misalnya berolah raga, berteman dengan banyak orang untuk memberi dukungan sosial," kata Lipton.
Cara potensial lain mengurangi stres adalah dengan berpartisipasi dalam sejenis terapi yang disebut cognitive behavioral therapy yang membantu kita mempelajari perencanaan lebih baik sehingga mengurangi sumber potensial stres sehari-hari seperti menjadwalkan terlalu banyak pertemuan.
Terapi ini mungkin juga membantu kita mengubah cara memandang kejadian yang berpotensi stres. Misalnya dengan melatih tidak melihat kejadian ini lebih buruk dari kenyataannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.