Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Polip di Usus Bisa Berkembang Jadi Kanker

Kompas.com - 16/12/2015, 18:51 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan polip dalam usus besar perlu diwaspadai. Polip merupakan gumpalan kecil dari sel-sel yang tumbuh di dinding usus besar. Sekilas, polip dalam usus besar tidak menyebabkan masalah serius. Namun, polip ternyata bisa berkembang menjadi kanker usus besar.

"Polip sangat penting untuk diatasi karena bisa berubah menjadi ganas dalam waktu 10-15 tahun. Kalau polip sangat banyak bisa 8-10 tahun berkembang jadi kanker," ujar Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestif Benny Philippi kampanye edukasi "Cek Saat BAB, Mari Deteksi Kanker Usus Besar" di Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Polip yang telah terdeteksi keberadaannya harus dibuang dengan cara operasi. Polip bisa terdeteksi dari buang air besar (BAB). Jika BAB berdarah, maka kemungkinan ada polip di usus. Gejala ini mirip dengan kanker usus besar.

"Pengangkatan polip akan menurunkan risiko kanker," kata Benny. Namun, terkadang adanya polip juga terlambat diketahui karena tidak muncul gejala.

Untuk itu, menurut Benny perlu dilakukan skrining secara rutin pada usus besar. Bisa dengan tes darah samar pada feses dan atau dengan memasukan selang kecil ke dalam usus besar.

Terbentuknya polip bisa dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat. Utamanya adalah dari pola makan, seperti konsumsi lemak tinggi atau kurang makanan berserat.

Kanker usus besar merupakan kanker yang cukup banyak ditemui pada pria maupun wanita. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker usus besar menempati peringkat ketiga kasus kanker yang banyak dijumpai di seluruh dunia. Sayangnya, sering kali pasien tak menyadari keberadaan kanker ini hingga akhirnya baru terdeteksi pada stadium lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com