Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Punya Anak, Makin Banyak Pasutri Pilih Bayi Tabung

Kompas.com - 23/12/2015, 07:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) terdapat 40 juta pasangan usia subur. Namun, sebanyak 10-15 diantaranya, yakni sekitar 4 juta pasangan mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas.

Dengan perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran, masalah pasangan suami istri (pasutri) yang mengalami infertilitas pun bisa dibantu dengan menjalani program bayi tabung atau in Vitro Fertilization (IVF).

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi  Budi Wiweko mengatakan, saat ini semakin banyak pasutri tidak subur di Indonesia yang mengikuti program bayi tabung untuk bisa memiliki anak.

“Tahun 2014 terdapat 4.827 siklus (bayi tabung) yang terbagi atas 4.127 siklus baru dan 750 dalam bentuk simpan beku (embrio). Dibandingkan tahun sebelumnya 2013 terdapat 3.488 siklus baru dan 595 simpan beku. Berarti kenaikannya 18 persen dalam satu tahun,” ujar dokter yang akrab disapa Iko ini dalam seminar Smart IVF di Jakarta, Selasa (22/12/2015).

Meski meningkat, jumlah itu belum menjangkau banyak pasutri yang membutuhkan bayi tabung. Menurut Iko, ada sekitar 5 persen yang dapat ditolong dengan bayi tabung atau sekitar 200 ribu pasutri pertahun. Namun, dalam satu tahun belakangan hanya sekitar 5000 pasangan mengikuti program bayi tabung.

Iko menambahkan,  pelayanan bayi tabung yang belum tersebar merata di sejumlah daerah membuat tak banyak pasangan infertilitas yang mengakses program bayi tabung. Saat ini, sudah ada 28 klinik bayi tabung yang tersebar di 11 kota dan 8 provinsi di Indonesia. Sisanya, sekitar 4 persen pasangan mengikuti program bayi tabung di luar negeri.

“Padahal di Indonesia dokter-dokter kita bisa mengerjakan bayi tabung, enggak kalah dengan di luar negeri. Dokter dan teknologi yang dipakai berkualitas. Keberhasilan bayi tabung di Indonesia sama dengan di luar negeri,” kata Iko.

Bayi tabung merupakan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia untuk pasangan yang mengalami gangguan kesuburan.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan bayi tabung, antara lain kondisi sel telur, rahim, dan sperma. Dengan mengikuti program bayi tabung, dapat meningkatkan peluang kehamilan, kemudian memiliki anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Kylian Mbappe Sakit Gangguan Lambung Dilarikan ke RS Amerika Serikat
Health
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
8 Kasus Virus Hanta per 19 Juni di Indonesia, Semuanya Sudah Sembuh
Health
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Sering Lemas dan Pucat? Kenali 6 Gejala Anemia Ini Sejak Dini
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Olahraga Rutin Sejak Muda Bantu Tekan Risiko Hipertensi di Usia Paruh Baya
Health
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau