Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Keberpihakan Pemerintah pada Industri Rokok Sepanjang 2015

Kompas.com - 23/12/2015, 13:59 WIB
Dian Maharani

Penulis


Dina Kania selaku National Proffesional Officer untuk Inisiatif Bebas Tembakau WHO Indonesia menegaskan, FCTC dirancang untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk konsumsi tembakau bagi kesehatan, sosial, dan ekonomi. 

Seperti dikutip dari Kompas, Jumat (18/12/2015), Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Soewarta Kosen, mengungkapkan kerugian total akibat konsumsi rokok selama 2013 mencapai Rp 378,75 triliun.

Jumlah itu berasal dari kerugian akibat membeli rokok Rp 138 triliun, hilangnya produktivitas akibat sakit, disabilitas dan kematian prematur di usia muda sebesar Rp 235,4 triliun, dan biaya berobat akibat penyakit-penyakit terkait tembakau sebanyak Rp 5,35 triliun. Menurut Soewarta, jumlah itu 3,7 kali lebih besar dibanding cukai tembakau yang diperoleh negara, yaitu Rp 103,02 triliun.

Untuk diketahui, prevalensi merokok penduduk laki-laki di Indonesia tertinggi di ASEAN, yaitu 64,9 persen, berdasarkan data ASEAN Tobacco Atlas tahun 2014. Berdasarkan Global Adult Tobacco Survei tahun 2011, sebanyak 36.1 persen dari populasi di Indonesia atau sekitar 61,4 juta jiwa mengonsumsi tembakau  dalam bentuk rokok maupun tembakau tanpa asap. 

Dari data itu, sebanyak 67,4 persen laki-laki dewasa merokok dan 4,5 persen perempuan merokok. Sedangkan di kalangan remaja (13-15 Tahun), sebesar 36,2 persen laki-laki dan 4,3 persen perempuan merokok.

Data Riset Kesehatan Dasar pun menunjukkan, konsumsi merokok di kalangan remaja (15-19 tahun) meningkat drastis, yaitu dari 7 persen pada 1995, menjadi 20 persen pada 2013. Meningkatnya jumlah perokok ini, dinilai karena lemahnya upaya pengendalian tembakau di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com