Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cangkok Organ yang Sukses Dilakukan Pertama Kali di Tahun 2015

Kompas.com - 29/12/2015, 11:45 WIB

Karena Zion masih anak-anak, membuat proses operasi lebih rumit karena ahli bedah  harus memasukkan pembuluh darah, lalu tulang, saraf, otot dan kulit, mengingat ia harus tumbuh dengan tangan proporsional yang sesuai dengan umurnya.

Ia harus menjalani beberapa bulan untuk rehabilitasi, namun sejauh ini bocah tersebut bisa menahan buku, menggaruk wajahnya dan berjabat tangan dengan orang lain - aktivitas sederhana yang mungkin kurang kita syukuri.

4. Wajah utuh
Pada bulan September 2001, petugas pemadam kebakaran Pat Hardison (41), mendapat panggilan darurat ada kebakaran di kampung halamannya di sebuah kota kecil di Amerika Serikat.

Setelah Hardison dan timnya masuk ke dalam rumah yang terbakar, langit-langit rumah runtuh ke arahnya. Topeng yang dipakainya untuk melindungi wajah dari panas meleleh di wajahnya.

Bahkan setelah 63 hari di rumah sakit melakukan pemulihan, ayah tiga anak itu kehilangan seluruh wajahnya, kulit kepala, telinga, kelopak mata, hidung dan bibir.  Sekitar 70 operasi yang dilakukan selama 10 tahun tidak dapat memulihkan wajahnya.

Pada bulan Juli 2015, dokter bedah rekonstruktif Hardison yang baru, Dr Eduardo Rodriguez menemukan donor yang cocok untuk warna kulitnya, warna rambut dan tipe darahnya.

Bulan berikutnya Hardison menjalani operasi selama 26 jam, menjadikannya pasien pertama yang melakukan transplantasi wajah utuh dan memberinya kepercayaan diri untuk masuk kembali ke masyarakat umum. Dia diharapkan untuk mendapatkan kembali kontrol otot wajahnya secara utuh dan bisa berpidato setahun setelah operasi itu.

5. Jantung kecil buatan
Pada bulan Maret 2015, Nemah Kahala, seorang wanita berusia 44 tahun dan ibu dari lima anak menjadi pasien transplantasi jantung kecil yang pertama.

Setelah menderita penyakit otot jantung restriktif, Kahala setuju melakukan sebuah operasi cangkok eksperimental darurat karena selama ini hidupnya ditopang oleh alat-alat agar jantungnya berfungsi.

Dokter memberinya aliran darah yang membantu organ-organ tubuhnya untuk memulihkan dan menstabilkan kondisinya sambil menunggu proses transplantasi.

Satu minggu kemudian dia telah mendapat donor yang cocok dan mampu menggantikan jantung buatan yang terus dia jaga selama hidupnya untuk menerima jantung manusia.

Sejauh ini, sudah ada delapan transplantasi yang dilakukan olah SynCardia Total Artifical Hearts, tetapi Kahala merupakan yang pertama menerima ukuran yang lebih kecil.

6. Rahim dari orang yang meninggal
Pada bulan November 2015, tim ahli bedah di Klinik Cleveland AS mengumumkan mereka mungkin menjadi tim pertama yang melakukan transplantasi rahim dengan donor dari mayat ke seorang wanita tanpa rahim.

Transplantasi rahim pertama telah sukses dilakukan setahun yang lalu dengan donor hidup di Swedia. Namun, Klinik Cleveland memutuskan untuk menghindari menggunakan wanita sehat sebagai donor.

Produser dilakukan dengan cara membuahi 10 telur  dengan sperma pasangannya melalui proses bayi tabung. Kemudian embrio dibekukan, dan pasien ditempatkan pada daftar tunggu untuk melakukan transplantasi.

Setelah satu tahun hidup dengan rahim yang dicangkokkan, embrio harus diimplan satu setiap periode waktu hingga kehamilan tercapai.

Saat ini, diprediksi ada 50.000 perempuan di Amerika yang bisa menjadi kandidat potensial untuk melakukan prosedur ini. (Gibran Linggau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com