Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/01/2016, 14:20 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

JAKARTA, KOMPAS.com - Alat Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) atau lebih dikenal sebagai rompi antikanker yang diciptakan Warsito Purwo Taruno hingga saat ini masih dalam tahap evaluasi hasil penelitian.

Pemerintah masih mengkaji ulang apakah rompi antikanker tersebut terbukti aman digunakan masyarakat untuk mengatasi kanker. Jika terbukti aman secara medis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka peluang penggunaan rompi antikanker, tetapi harus dengan pendampingan dokter.

"Sesuai kesepakatan awal kita akan menerima apa yang menjadi arahan Kemenkes. Pendampingan dokter kita menganggap itu sesuatu yang perlu. Sudah semestinya harus dilakukan oleh dokter," kata Warsito di CTECH Lab Edwar Technology, Alam Sutera, Tangerang, Senin (11/1/2016).

Warsito menjelaskan, selama ini penggunaan rompi antikanker memang hanya ditangani oleh fisikawan medis. Warsito mengaku hanya menyediakan rompi antikanker, sedangkan pemeriksaan medis dapat dilakukan pasien secara terpisah di rumah sakit.

Pelaksana Tugas Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementes Tri Tarayati menambahkan, kedepannya mungkin rompi antikanker Warsito bisa digunakan di rumah sakit.

"Ini kan penelitian medis. Penelitian seharusnya juga dilakukan seorang dokter. Kita sudah bertemu rumah sakit, jadi mungkin nanti pasien Warsito di daerah tidak perlu datang jauh. Misalnya di Jogja bisa ke Rumah Sakit Sardjito," kata Tri.

Sementara itu, Menristekdikti Mohamad Nasir dalam kunjungannya ke CTECH Lab Edwar Technology mengaku akan terus mendukung inovasi yang dilakukan Warsito. Namun, tentu saja penelitian yang dilakukan harus didampingi sejumlah pihak terkait dan evaluasi lebih lanjut.

Harapannya, rompi antikanker Warsito bisa memberikan harapan baru bagi pasien kanker di Indonesia, bahkan di dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+