"Dengan cara tersebut mereka bisa mendapatkan makanannya dan pergi dengan meninggalkan lebih banyak penyakit yang disebabkan organisme sebelum gatal akibat gigitan muncul," katanya.
Timbulnya penyakit baru yang sebelumnya bukan merupakan daerah endemik bisa terjadi karena perpindahan nyamuk melalui perjalanan yang dilakukan seseorang.
"Kebanyakan dari virus ini adalah arbovirus. Ini merupakan virus kuno, seperti demam berdarah dan Zika, yang telah berevolusi bersama nyamuk tersebut. Yang paling umum adalah nyamuk Aedes Aegypti yang berasal dari Afrika, tetapi sekarang telah menyebar secara global," kata Nikos Vasilakis, pakar bidang infeksi baru.
Perubahan iklim juga berpengaruh dalam hal di mana nyamuk dan penyakitnya tersebar. Nyamuk juga lebih mudah berkembang biak di tempat beriklim hangat.
"Di masa lalu Aedes Aegypti tidak dapat bertahan di wilayah yang lebih banyak iklimnya. Perubahan iklim akan mengakibatkan ekspansi nyamuk di bagian utara atau selatan," ujar Vasilakis.
Perubahan jangkauan tersebut juga akan disertai dengan "pengenalan" virus-virus ini di teritori baru tersebut. (Gibran Linggau)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.