Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2016, 19:00 WIB
KOMPAS.com — Penyakit gagal jantung diduga menjadi penyebab meninggalnya Panji Hilmansyah, putra sulung Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Padahal, sebelumnya Panji dikatakan tak memiliki riwayat penyakit jantung.

Gagal jantung memang sering tidak menimbulkan gejala. Penyakit ini juga bukan penyakit yang terpisah sendiri, seperti halnya kanker atau diabetes. Gagal jantung merupakan sekumpulan gejala yang timbul dari adanya gangguan kemampuan jantung memompa darah.

Penyebab utama gagal jantung adalah serangan jantung. Tekanan darah tinggi yang menahun, diabetes, ada keturunan penyakit jantung, obat-obatan, dan racun (alkohol atau obat kanker) juga bisa menyebabkan timbulnya penyakit ini.

Karena jantung tidak mampu memompa darah dengan baik, cairan akan menumpuk di paru, perut, dan anggota gerak tubuh.

Gejala yang paling sering dialami pasien adalah susah bernapas dan kelelahan. Pasien juga bisa mengalami kesulitan tidur dan harus menggunakan beberapa bantal karena cairan menumpuk di paru.

Mereka yang menderita gagal jantung juga mengalami pembengkakan di kaki. Akibat kemampuan jantung memompa darah berkurang, organ lainnya seperti ginjal dan sumsum tulang menjadi tidak berfungsi.

Bahkan otot tubuh tidak bisa berfungsi optimal sehingga pasien akan merasakan tubuhnya sangat lemah.

Seseorang yang jantungnya mengalami gangguan fungsi bisa saja tidak merasakan gejala apa pun selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan sampai satu dekade. Namun, begitu satu gejala muncul, organ lainnya dengan cepat memburuk.

Angka harapan hidup penyakit ini cukup rendah. Sekitar 50 persen pasien akan meninggal dalam 5 tahun. Para ahli bahkan menyebut angka kematiannya lebih buruk dibanding kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com