Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Coffee Latte" di Pagi Hari Lebih Menyehatkan

Kompas.com - 27/01/2016, 16:51 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang takut minum kopi, khawatir dapat menyebabkan jantung berdebar-debar. Ilmuwan baru-baru ini menemukan minum kopi kental di pagi hari dapat memberikan energi tanpa harus bikin deg-degan.

Riset baru membuktikan, konsumsi kafein teratur tidak memicu debaran jantung yang berpotensi mendatangkan bahaya. Bahwa kopi sebenarnya juga baik untuk kesehatan jantung.

Ilmuwan menemukan konsumsi kafein tidak menyebabkan denyut jantung ekstra, yang kendati lazim dapat menyebabkan kematian karena jantung atau stroke. Sebaliknya, ilmuwan dari University of California, San Francisco menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi makanan berkafein yang menyehatkan seperti kopi, cokelat dan teh.

Dr Gregory Marcus yang terlibat dalam penelitian itu menyarankan panduan soal kafein tersebut dipertimbangkan lagi.

"Rekomendasi klinis tidak menyarankan konsumsi teratur makanan berkafein untuk mencegah gangguan ritme kardiak jantung. Hal itu perlu dipertimbangkan lagi karena kita sudah menyarankan masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan seperti cokelat, kopi dan teh yang sebenarnya punya khasiat untuk kesehatan jantung," kata Marcus.

"Hasil penelitian kami membuktikan denyut jantung ekstra dapat bersifat berbahaya. Penemuan ini relevan," katanya.

Premature atrial contraction (PAC) yang berlebihan adalah jenis kelainan irama jantung paling lazim. Detak jantung itu terlalu cepat, lambat atau tidak teratur.

Satu gejala paling umum adalah jantung berdebar atau seseorang menyadari denyut jantung tak biasa dan dikaitkan dengan stroke dan kematian.

Sedangkan premature ventricular contraction (PVC), kelainan di mana jantung melewatkan satu denyut. PVC ini berhungan dengan peningkatan gagal jantung, penyakit arteri koroner dan kematian.

Peneliti mengatakan ketidaknormalan itu sering dihubungkan dengan konsumsi kafein yang dibuktikan lewat penelitian dan percobaan. Namun, penelitian itu dilakukan puluhan tahun lalu dan tidak menggunakan kasus PAC dan PVC sebagai hasil primer.

Selain itu, panduan kesehatan menyebutkan jika riwayat pasien konsisten dengan denyut ekstra prematur, faktor potensial yang memperparah seperti kafein, alkohol dan nikotin harus dihilangkan.

Kini semakin banyak bukti menguatkan potensi menyehatkan jantung dari beberapa produk kafein seperti kopi, cokelat dan teh. Penemuan ini menimbulkan ketidakpastian di kalangan dokter ketika pasien berkonsultasi mengenai konsumsi kafein itu. Ada kemungkinan pasien mengurangi konsumsi agar masalah jantung tak lagi kambuh.

Studi ini diterbitkan di jurnal American Heart Association dan menganalisa konsumsi kopi, teh dan cokelat dari 1.388 pasien yang dipilih secara random. Termasuk di antara mereka adalah yang menderita denyut jantung ekstra terus menerus.

Dari seluruh peserta, 61 persen mengonsumsi lebih dari satu produk kafein setiap hari. Periset menemukan tak ada perbedaan jumlah PAC atau PVC per jam di antara kadar asupan kopi, teh dan cokelat.

Semakin sering mengonsumsi makanan dan minuman berkafein, ternyata tak ada hubungannya dengan denyut jantung ekstra.

"Ini adalah sampel berbasis komunitas pertama yang melihat dampak kafein terhadap denyut jantung ekstra. Studi sebelumnya meneliti orang-orang yang diketahui menderita kelainan ritme jantung," kata ketua tim penelitian Shalini Dixit.

"Apakah konsumsi akut produk-produk kafein bakal memengaruhi denyut jantung berlebihan, itu membutuhkan studi lebih jauh," imbuhnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com