KOMPAS.com - Zat besi adalah mineral vital untuk pembentukan hemoglobin, bagian sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida. Hemoglobin menjemput oksigen dari paru-paru, lalu lewat darah merah mengedarkannya ke semua sel tubuh termasuk kulit dan otot. Kemudian mengambil karbondioksida, mengantarkannya ke paru-paru untuk dikeluarkan lewat napas.
Jika tubuh kekurangan zat besi, muncullah kondisi yang disebut kurang zat besi yang dapat berkembang menjadi anemia. Anemia adalah kondisi di mana jumlah zat besi sangat rendah, sehingga sel darah merah tidak sanggup berfungsi sebagaimana mestinya.
Gejala anemia antara lain adalah:
Kelelahan
Kulit pucat
Lemah kurang tenaga
Pusing
Glositis atau radang lidah
Sumber zat besi
Tubuh menyerap zat besi dua hingga tiga kali lebih banyak dari makanan hewani dibanding nabati. Beberapa sumber alami zat besi yang baik adalah:
Daging sapi rendah lemak
Daging kalkun
Daging ayam
Daging babi rendah lemak
Ikan
Meski jumlah zat besi yang diserap dari tumbuhan lebih sedikit, tapi setiap miligramnya sangat berharga. Tambahkan vitamin C ke dalam menu makan harian Anda, terutama bagi yang vegetarian. Ini akan membantu penyerapan zat besi. Demikian saran Caroline Kaufman, MS, RDN, ahli nutrisi dari Los Angeles.
Beberapa makanan nabati sumber zat besi adalah kacang-kacangan, biji-bijian, sayur berdaun hijau tua seperti kangkung dan bayam, sereal yang diperkaya zat besi, gandum.
Siapa berisiko anemia?
Wanita hamil dan menyusui adalah kelompok pertama yang berisiko. Peningkatan volume darah membutuhkan lebih banyak zat besi untuk diberikan ke bayi atau janin, demi pertumbuhan organ tubuhnya.
Anak-anak adalah kelompok kedua. Bayi sampai umur enam bulan menyimpan cukup zat besi di dalam tubuhnya. Setelah itu, jumlahnya turun. ASI dan suplemen zat besi khusus bayi dapat mengganti suplai yang turun, jika makanan padat yang diberikan tidak mencukupi kebutuhan zat besinya.
Kebalikan dari ASI, susu sapi miskin zat besi. Ketika anak-anak minum susu sapi terlalu banyak, makanan lain akan terdesak keluar atau anak jadi kurang mau makan makanan lain, karena merasa kenyang.
Akibatnya, risiko anemia susu meningkat. Anemia susu adalah anemia karena terlalu banyak mengonsumsi susu sapi. Seorang anak tidak dianjurkan minum lebih dari dua gelas susu perhari, kata Kaufman.
Gadis remaja juga banyak yang berisiko anemia, karena keinginan diet yang sedang menggebu-gebu. Wanita dengan periode haid yang berat, pun rentan terkena anemia.
Mencegah defisiensi zat besi
Terapkan pola makan seimbang dengan mengasup makanan sumber-sumber zat besi di atas. Kombinasikan sayur yang mengandung zat besi dengan buah yang kaya vitamin C dalam waktu yang bersamaan.
Jika Anda terlanjur mengidap anemia berat, pergilah untuk memeriksakan diri ke dokter supaya bisa segera mendapat suplemen yang sesuai dengan kebutuhan tubuh Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.