Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2016, 11:00 WIB
Kompas TV Kadinkes: Virus Zika di Jambi Masih Ringan

 Kepala Sub-Direktorat Surveilans dan Respons Kejadian Luar Biasa Kemenkes Ratna Budi Hapsari dalam siaran pers, menyatakan, dengan pemantauan sejak lama, amat jarang kasus infeksi virus Zika di Indonesia. ”Tak pernah sampai ada KLB dan kebanyakan tak sampai dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Persiapan Olimpiade

Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan mengeluarkan pedoman pencegahan penyakit akibat virus Zika bagi atlet yang akan tampil pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, pada 5-21 Agustus. Presiden IOC Thomas Bach, Kamis (28/1), mengatakan, IOC bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia, pemerintah, dan Komite Olimpiade Brasil.

”Kami berupaya memastikan keamanan dan keselamatan atlet ataupun penonton dari ancaman virus Zika selama penyelenggaraan Olimpiade,” kata Bach.

Mewabahnya virus Zika jadi pekerjaan rumah serius yang harus diselesaikan Brasil yang baru pertama kali menjadi tuan rumah Olimpiade. Pada pekan olahraga antarnegara sedunia ini, diperkirakan hadir sekitar 10.000 atlet. Meski suhu udara cenderung sejuk saat Olimpiade yang bisa mengurangi nyamuk, antisipasi disiapkan.

Pertemuan membahas hal itu digelar IOC dan Komite Olimpiade Brasil di kantor pusat IOC di Lausanne, Swiss, 1-2 Februari nanti. Tempat pertandingan dan wisma atlet akan diinspeksi.

Sejumlah negara mengeluarkan peringatan kepada para atletnya. Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko mengungkapkan, atlet rentan terkena virus Zika karena latihan berat mengurangi daya tahan tubuh mereka. ”Kami akan berupaya keras melindungi kesehatan atlet,” ujarnya.

Di Australia, para atlet diingatkan agar melindungi diri dengan mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk selama di Brasil. Mereka juga diminta tidak membuka jendela dan lebih disarankan menyalakan penyejuk udara.

Juru bicara Asosiasi Olimpiade Inggris menyatakan, tim medis mereka bekerja sama dengan spesialis di London School of Tropical Medicine, untuk memastikan anggota tim diberi informasi terbaru tentang obat dan strategi pencegahan.

Pihak WHO mengatakan, virus itu menyebar cepat dan bisa menginfeksi sampai 4 juta orang di Benua Amerika. Untuk itu, negara-negara tropis Asia Tenggara pun bersiap menghadapi virus Zika. Malaysia mengingatkan, wabah itu bisa menyebar cepat.

Di Thailand dilaporkan ada satu kasus Zika tahun ini, kemungkinan penyebaran Zika rendah. Itu karena akses lebih baik pada layanan kesehatan dan Thailand berurusan dengan daerah lebih kecil.

”Thailand adalah negara ukuran sedang dengan sistem kesehatan masyarakat yang baik dan fasilitas medis mudah diakses,” kata Amnuay Gajeena, Direktur Jenderal Pengawasan Penyakit kepada Reuters.

Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand, negara itu mendeteksi kasus pertama Zika pada 2012 dan mencatat lima kasus setahun. Kriengsal Limkittikul, Asisten Guru Besar Kedokteran Tropis Universitas Mahidol, Bangkok, mengatakan tak cukup informasi tentang Zika, tetapi hanya soal waktu sebelum lebih banyak kasus dilaporkan di Thailand.  (AIK/JOG/REUTERS/AFP/OTW/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com