Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2016, 07:35 WIB
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan yang disebut cathecins di dalam teh hijau memiliki banyak manfaat kesehatan. Mulai dari meningkatkan kinerja memori hingga membantu mencegah kanker.

Namun, di sisi lain, Anda mungkin juga sudah mendengar efek samping dari teh hijau. Beberapa waktu lalu, seorang gadis berusia 16 tahun di Inggris harus dirawat di rumah sakit untuk kerusakan hati yang parah setelah minum tiga cangkir sehari teh hijau Cina yang dipesan secara online.

Masalahnya adalah, kemungkinan teh hijau tersebut sangat tinggi konsentrat dan itulah yang membuat teh hijau berisiko untuk kesehatan.

Apalagi, tak sedikit produk teh hijau yang dipasarkan dengan label untuk menurunkan berat badan. Inilah yang membuat orang tertarik untuk mengonsumsinya dalam jumlah banyak, dengan harapan penurunan berat badan dapat lebih cepat tercapai. Padahal, dosis herbal yang terlalu tinggi dapat menghambat kinerja hati dan berpotensi menyebabkan infeksi.

Apa saja yang perlu diperhatikan?

“Tanin dalam teh hijau dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme,” kata Mike Roussell, PhD, seorang konsultan gizi. Ini berarti tubuh Anda akan kesulitan menyerap zat besi dari sumber nabati, seperti kacang-kacangan, telur, atau susu.

Sedangkan, teh hijau tidak menimbulkan efek menghambat penyerapan pada sumber zat besi heme, seperti daging merah.

Masalah lain adalah ketika Anda terserang penyakit autoimun, entah itu alergi, asthma, hepatitis B, hepatitis C, atau infeksi virus lainnya, Anda mungkin perlu melewatkan minuman yang menenangkan ini, kata Roussell.

Jika Anda dalam kondisi sehat, teh hijau dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam cara yang baik, tapi ketika tubuh Anda dalam kondisi sakit, stimulus yang ada pada teh hijau justru bisa membuat kondisi tubuh semakin memburuk.

Pada kenyataannya, teh hijau baik dan memiliki manfaat lebih besar dibanding risikonya. Kadar kafeinnya lebih rendah dari kopi, secangkir teh hijau mengandung sekitar 25 sampai 50 miligram kafein per cangkir, jelas Roussell.

Sedangkan kopi, bisa mengandung sekitar 95 hingga 200 miligram secangkir. Tapi, tentu saja ketika Anda minum teh terus-menerus seperti minum air biasa, kadar kafein yang Anda asup juga meningkat.

“Jadi, batasi konsumsi teh sebanyak empat cangkir per hari. Jumlah ini bisa membantu menurunkan berat badan Anda, tidak mengandung terlalu banyak kafein, dan seharusnya tidak berdampak negatif pada penyerapan zat besi, yang bisa menyebabkan anemia, “ ujar Roussell.

Untuk mendapatkan hasil dan manfaat terbaik, Anda bisa minum secangkir teh ketika perut dalam keadaan kosong. “Ini akan membantu penyerapan antioksidan,” kata Roussell

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+