KOMPAS.com - Anda bisa menurunkan berat badan dengan cara mengurangi konsumsi karbohidrat. Hal serupa juga bisa terjadi jika Anda mengurangi asupan lemak.
Tapi, diet lemak punya satu keunggulan yang tidak dimiliki diet karbo, yaitu bisa membuat Anda lebih bahagia. Tak percaya? Begini penjelasannya.
Strategi penurunan berat badan seperti diet Atkins dan South Beach, menganjurkan Anda untuk sangat membatasi karbohidrat supaya tubuh membakar lemak sebagai sumber energi.
Diet ini disebut juga diet ketogenik karena dengan absennya karbohidrat, liver akan memecah lemak menjadi asam lemak dan substansi bernama ketone.
Penelitian jangka pendek menemukan bahwa diet karbo memiliki efek negatif dan positif terhadap mental. Tapi, efek jangka panjangnya terhadap mental, masih belum diketahui dengan pasti.
Grant D. Brinkworth, PhD, dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Association di Adelaide, Australia, dan timnya, merekrut 106 orang obesitas yang menjalani baik diet karbo maupun diet lemak. Asupan kalori mereka dibatasi antara 1.433-1.672 kalori perhari.
Delapan minggu kemudian, semua relawan mengaku merasa lebih bahagia dari sebelum mereka menjalani diet. Kondisi mental mereka diukur dengan tes tertentu.
Namun setelah delapan minggu, ditemukan bahwa ada 24 persen pelaku diet karbo yang membutuhkan obat antidepresi, sementara hanya 12 persen pelaku diet lemak yang membutuhkan obat antidepresi.
Brinkworth dan tim mengevaluasi lagi para relawan setahun kemudian. Rata-rata mereka mengalami kenaikan berat sebanyak 27 kg.
Para pelaku diet karbo mengaku bahwa kondisi mental mereka mengalami penurunan dan ini dibuktikan dengan hasil tes psikologi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.