Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/02/2016, 08:15 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Anak dan remaja masa kini menghabiskan setidaknya empat jam sehari di depan komputer dan ponsel, menurut Palo Alto Medical Foundation. Mereka mengerjakan tugas sekolah, bermain game, berselancar di dunia maya, memantau media sosial dan mengobrol dengan teman-temannya.

Teknologi seperti komputer dan ponsel pintar, harus diakui berguna untuk memermudah komunikasi, pengerjaan tugas sekolah dan bisa diperlakukan sebagai hiburan. Tapi, selain sisi baik, pemakaian gadget atau gawai elektronik yang berlebihan juga bisa berisiko buruk terhadap kesehatan seperti di bawah ini.

1. Meningkatkan risiko obesitas
Ini karena anak menjadi kurang aktif secara fisik. Berbeda dengan permainan anak-anak zaman dahulu seperti Tak Lari atau Adu Benteng yang menuntut kegesitan fisik, permainan di dawai hanya menuntut anak duduk, sedikit berpikir dan aktif memainkan jarinya.

Menurut Texas Heart Institute, anak yang obesitas cenderung tetap obesitas ketika dewasa. Alhasil, risiko terkena penyakit berat seperti penyumbatan pembuluh darah, sakit jantung, stroke dan diabetes juga meningkat.

Dorong anak untuk meninggalkan dawainya selama minimal 30 menit sehari untuk melakukan permainan yang menuntut ketangkasan fisik.

2. Meningkatkan agresivitas
Anak dan remaja yang suka menonton tayangan kekerasan atau bermain game yang mencotohkan kekerasan dari TV, komputer atau ponsel, lebih berisiko melakukan tindak kekerasan.

Mereka cenderung suka melawan orang tua dan guru, berargumen keras dengan teman dan menyelesaikan masalah dengan cara agresif, menurut Palo Alto Medical Foundation.

3. Menganggu jam tidur
Gawai elektronik di kamar anak, dapat memberi pengaruh negatif terhadap waktu istirahat mereka. Mengobrol berjam-jam lewat layanan chatting, melihat-lihat media sosial, menonton video, bermain game dan lain sebagainya hingga melewati waktu tidur yang sudah ditetapkan oleh orangtua, kata situs kesehatan dan parenting TeensHealth.org.

Lebih baik tidak menempatkan TV dan komputer di kamar tidur anak, sehingga Anda lebih bisa mengontrolnya dan minta anak mematikan ponsel menjelang waktu tidur tiba.

4. Lebih berisiko memiliki masalah mental
Menghabiskan terlalu banyak waktu bermain video game dapat meningkatkan kemungkinan depresi, kata Douglas A. Gentile, profesor psikologi Iowa State University yang meneliti hubungan antara video game dengan kasus-kasus depresi pada anak dan remaja.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber LiveStrong
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+