Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2016, 17:39 WIB
|
EditorBestari Kumala Dewi

KOMPAS.com - Karli Mitchell adalah anak kedua dari lima bersaudara, tinggal bersama ibu dan ayah tirinya. Dia masih bermain boneka dan menyimpan koleksi stiker Hello Kitty. Jika Karli masih anak-anak, hal ini akan dianggap normal. Masalahnya, usia Karli sekarang adalah 43 tahun, namun mentalnya masih seperti anak usia SD.

 

Saat berusia 16, atas keabnormalan perkembangan mentalnya, Karli didiagnosa mengalami sindrom alkohol fetal alias sindrom keterbelakangan mental pada janin akibat alkohol. Apakah di usia mudanya Karli mencandu alkohol? Tidak. Ibunya yang mencandu alkohol ketika mengandung Karli.

 

Seperti diceritakan oleh Washington Post, ibu Karli yaitu Kathy mengatakan, "Saya percaya, saya akan menjadi orang yang lebih buruk lagi, jika tidak mengingatkan orang lain akan bahaya mencandu alkohol, jika saya tidak berusaha mencegah anak-anak lain mengalami hal seperti Karli."

 

Sindrom alkohol fetal atau sindrom alkohol janin, nama ini pertama kali ada pada tahun 1973, tahun yang sama saat Karli lahir.

 

Setelah melahirkan Karli, Kathy bukannya membaik malah semakin parah. Dia mulai mencandu heroin. Kathy tidak sadar bahwa anaknya mengalami keterlambatan perkembangan mental sampai Karli duduk di bangku SMP.


Saat itu, Karli tidak bisa membaca jam, naik sepeda, dan tidak mampu melakukan beberapa hal lain yang mudah dilakukan oleh teman-teman sebayanya.

 

Pada 1989, Kathy membawa Karli ke Georgetown University Hospital untuk mengikuti serangkaian tes. Hasilnya: Sindrom alkohol fetal.

 

Saat batita, sebenarnya Karli sudah menunjukkan masalah, seperti tidak bisa mengangkat tubuh di usia seharusnya dia sudah bisa melakukan itu. Ketika bayi, Karli juga menderita infeksi telinga.

 

Saat usianya bertambah, segala sesuatunya bertambah buruk. Dia mengalami banyak kesulitan  motorik dan keterlambatan bicara. Dokter pernah mendiagnosanya menderita cerebral palsy, yang gejalanya memang mirip sindrom yang dimiliki Karli.

 

Kathy masuk rehabilitasi bagi pecandu alkohol dan narkoba di usia 30, setelah bayi keempat dan kelimanya mengalami banyak gangguan kesehatan akibat kebiasaan ibunya menggunakan heroin saat mengandung mereka. Kedua bayi malang itu, akhirnya tidak bertahan lama di dunia.

 

Sekarang berusia 61 tahun, Kathy adalah Presiden National Organization on Fetal Alcohol Syndrome, sebuah yayasan nirlaba yang misinya mengingatkan bahaya alkohol pada kehamilan.

 

"Rasa bersalah ini sangat menyakitkan. Terlebih saat saya ingat, di usianya yang ke-10, Karli pernah bilang ingin menjadi perawat, seorang istri dan menjadi ibu. Semua itu telah sirna akibat kesalahan saya. Saya tidak bermaksud menyakitinya, tapi tetap saja saya telah menjadi perampok bagi kehidupan anak-anak saya sendiri," kata Kathy.

 

Kathy ingin, pengalaman hidupnya bisa membangkitkan kesadaran semua orang- akan betapa bahayanya alkohol, narkotika, dan zat-zat adiktif lain, terutama bagi ibu hamil. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+