Sejauh ini, pasien menilai cangkok ginjal jadi solusi terbaik mengatasi gagal ginjal dibandingkan dengan cuci darah dan obat-obatan. Rata-rata biaya cuci darah Rp 120 juta sampai Rp 140 juta per tahun. Sementara biaya cangkok ginjal Rp 300 juta hingga Rp 400 juta.
Tingginya kebutuhan transplantasi ginjal itu tak diimbangi kapasitas rumah sakit yang memadai. Data RSCM menunjukkan, tindakan cangkok ginjal pada 2015 mencapai 127 tindakan, naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2014 yang sebanyak 87 tindakan.
Kepala Departemen Urologi RSCM Nur Rasyid menyatakan, tingginya angka cangkok ginjal disebabkan kesadaran warga terhadap kesehatan ginjal naik dan tersedianya fasilitas JKN. "Teknik terbaru operasi, yakni laparoskopi, meningkatkan keinginan pasien untuk transplantasi ginjal," ujarnya.
Namun, kasus jual-beli ginjal yang mengemuka akhir 2015 mempersulit pasien gagal ginjal mendapat donor organ. Menurut Nur yang juga jadi Wakil Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia, di RSCM, dua orang batal donor ginjal setelah kasus jual-beli ginjal. "Mereka mencemaskan kesehatan setelah donor ginjal dan khawatir diduga terlibat jual-beli organ," katanya.
Untuk itu, badan donor organ tubuh perlu dibentuk. Selain mencegah praktik jual-beli ginjal, itu memudahkan pasien mendapat donor. (C07/C08)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.