Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/02/2016, 20:13 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber Parents

KOMPAS.com - Anda membawa pulang alat tes kehamilan mandiri ke rumah dan esok paginya, Anda lihat hasilnya positif. Tapi, adakah kemungkinan hasil yang terlihat itu salah?

Alat tes kehamilan mandiri atau biasa kita sebut test pack, biasanya cukup akurat. Alat itu bisa mendeteksi kehamilan dengan akurasi hingga 97 persen. Alat ini bekerja dengan cara mendeteksi keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) di urin.

Jika alat tes mendeteksi keberadaan hCG; Selamat! Berarti Anda sedang mengandung, dengan kemungkinan hasil tes positif namun palsu (false positive) sebanyak sekitar tiga persen.


1. Chemical pregnancy (kehamilan kimia)

Penjelasan paling umum mengenai false positive adalah Anda memang hamil ketika melakukan tes. "Beberapa wanita memang positif hamil, tapi tiga hari kemudian terjadi pendarahan berat yang sering dianggap menstruasi," kata Lanalee Araba Sam, M.D., dokter kebidanan dan kandungan di Fort Lauderdale.

“Yang sebenarnya terjadi adalah mereka mengalami keguguran dini yang biasa disebut kehamilan kimia atau chemical pregnancy. Mereka tidak tahu bahwa ini false positive yang berujung pada abortus dini spontan. Banyak yang mengira alat tes kehamilan mengeluarkan hasil yang salah, padahal tidak demikian,” jelasnya.

Ada baiknya, Anda segera membuat janji temu dengan dokter begitu mendapatkan hasil positif saat melakukan tes kehamilan mandiri di rumah.

Tapi, menurut Dr. Sam, USG baru bisa mendeteksi keberadaan kantung kehamilan pada usia kehamilan enam minggu dan tidak bisa mendeteksi janin dengan detak jantungnya sampai usia kehamilan 6-7 minggu.

Begitu Anda bisa mendengar detak jantung janin, risiko keguguran langsung turun hingga kurang dari lima persen.

Meski demikian, tidak mengapa Anda memeriksakan diri walau usia kehamilan kurang dari itu. Anda akan mendapat manfaat berupa petunjuk cara menjaga kehamilan dengan baik untuk mencegah keguguran.


2. Keguguran sebelum tes

Jika Anda mengalami keguguran, kadar hCG kan tetap tinggi selama beberapa minggu sampai Anda mengalami menstruasi berikutnya. Jika Anda melakukan tes segera setelah sebenarnya janin Anda sudah luruh, alat tes sangat mungkin menunjukkan hasil positif.


3. Tes kehamilan keliru

Pastikan alat tes yang Anda beli belum kedaluwarsa. Ikuti petunjuknya dengan hati-hati. Kesalahan penggunaan dan alat tes yang kedaluwarsa dapat menunjukkan hasil yang tidak sesuai kenyataan.

4. Terapi kesuburan
Beberapa wanita yang melakukan terapi kesuburan, menerima suntikan hCG untuk membantu ovulasi. Jika demikian, biasanya dokter akan memberi petunjuk tentang bagaimana melakukan tes kehamilan yang akurat.

Beberapa obat seperti methadone, juga bisa mengacaukan hasil alat tes kehamilan, kata Sean Daneshmand, M.D., dokter kebidanan dan kandungan di San Diego, sekaligus pendiri yayasan nirlaba Miracle Babies.

Sel kuman tumor ovarium dan penyakit gestational trophoblastic juga bisa memicu produksi hCG. Kondisi ini terjadi saat sel yang seharusnya membentuk plasenta berubah menjadi tumor, jelas Dr. Daneshmand.

Kesimpulannya, jika alat tes kehamilan mandiri menunjukkan hasil positif, artinya 97 persen kemungkinan Anda hamil. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan bahwa Anda tidak termasuk (atau mungkin termasuk) kelompok tiga persen yang mengalami false positive.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com