Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/02/2016, 21:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan pria untuk memulai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. Banyak pria akhirnya merasa kurang percaya diri karena mengalami disfungsi ereksi. Padahal, disfungsi ereksi bisa diobati.

Kebanyakan pria memilih minum obat-obatan seperti pil biru untuk mengatasi disfungsi ereksi. Tapi, obat-obatan itu sifatnya hanya sementara.

Jika jaringan erektil, yaitu jaringan dalam penis telah rusak, obat-obatan tak ampuh lagi mengatasi disfungai ereksi Dalam dunia medis, cara terkini mengatasi disfungsi ereksi adalah dengan metode Extracorporeal Shock Waves for Sexual Therapy (ESST).

Dokter spesialis urologi, Nouval mengatakan, ESST merupakan metode pengobatan disfungsi ereksi tanpa bedah dan obat-obatan.

"ESST melakukan pemulihan jaringan erektil. Kalau obat, hanya bisa bekerja pada jaringan erektil yang sehat," terang Nouval beberapa waktu lalu.

ESST merupakan metode pengobatan yang menggunakan gelombang kejut. Dokter urologi akan menggunakan alat ESST di lima titik pada penis. Nouval mengatakan, proses terapi akan berlangsung selama 20 menit.

"Setiap kali kita tempelkan alat, energi yang kita berikan sudah terukur kurang lebih 300 sontakan," jelas Nouval.

Namun, terapi ESST bukan cara instan. Pengobatan dengan ESST dilakukan sebanyak 12 kali dalam waktu 9 minggu. Pasien baru akan mendapat hasilnya setelah itu.

Nouval mengatakan, ESST hanya untuk tipe disfungsi ereksi organik, yaitu terjadi masalah pada pembuluh darah maupun jaringan erektil. Tipe ini bisa terjadi karena faktor usia atau karena memiliki riwayat penyakit seperti diabetes dan hipertensi.

ESST akan memperbaiki peredaran darah di penis. Dengan begitu, pria akan kembali bisa ereksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com