Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2016, 12:10 WIB
KOMPAS.com - Setiap pasangan tentu mendambakan memiliki keturunan yang sehat. Karenanya, tubuh perlu dipersiapkan untuk menjadi "rumah" bagi janin selama 40 minggu sebelum kelahiran. Walau begitu, sekitar 1 dari 10 wanita masih merokok beberapa bulan sebelum hamil.

Menurut sebuah studi, hanya seperempat wanita perokok yang berhenti merokok sebelum hamil. Idealnya, sebelum terjadinya pembuahan kesehatan ibu dipersiapkan, termasuk berhenti merokok dan minum alkohol.

Merokok bukan hanya memengaruhi kesehatan calon ibu, tapi juga janin yang dikandungnya. Dengan kata lain, merokok saat hamil akan menyebabkan masalah ganda.

Ada banyak penelitian yang mengungkapkan bahaya rokok bagi janin. Zat-zat kimia dalam rokok bisa memicu kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat rendah, bahkan gangguan perkembangan yang memengaruhi tumbuh kembang bayi.

"Merokok adalah masalah bagi kehamilan, tapi masih tetap banyak calon ibu dan ibu hamil yang merokok," kata Dr.Edward McCabe, pakar kesehatan dari March of Dimes.

Merokok juga akan menurunkan tingkat kesuburan dan menggagalkan usaha peningkatkan kesuburan. Pada pria, merokok juga bisa menurunkan volume semen dan sperma.

Beberapa racun dalam tembakau, seperti cadmium, nikotin, dan elemen radioaktif bisa langsung meracuni karena dibawa melalui peredaran darah sampai ke testis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com