Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2016, 17:00 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien demam berdarah dengue (DBD) harus mendapat penanganan secepat mungkin. Jika tidak, DBD bisa menyebabkan syok hingga kematian.

Dokter spesialis anak konsultan bidang infeksi dan dan penyakit tropis, Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, ada beberapa tanda bahaya yang harus diperhatikan ketika seseorang demam.

Tanda bahaya yang harus diperhatikan terutama pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun yang umumnya belum bisa mengungkapkan keluhan secara jelas pada orangtua. "Misalnya tidak ada perbaikan setelah suhu turun. Suhunya turun, tapi kok anak loyo, enggak mau main, itu perlu diwaspadai," kata Sri dalam acara peluncuran gerakan Bersama Melawan Demam Berdarah di Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Tanda berikutnya, yaitu anak menolak makan dan minum, muntah terus menerus, nyeri perut yang hebat, lemah, selalu ingin tidur, terjadi perubahan perilaku tak seperti biasanya, pucat, tangan, dan kaki dingin.

Pada kasus yang cukup parah, bisa terjadi perdarahan, seperti buang air besar berwarna hitam, muntah hitam, dan menstruasi berlebihan.

Adapun, tanda bahaya yang juga sering tak disadari, yaitu tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam. "Biasanya anak ngompol, tapi kok kali ini enggak pipis? Ada apa? Itu karena kekurangan cairan jadi pipisnya sedikit," ujar Sri.

Sri mengatakan, tanda bahaya itu biasanya muncul saat perpindahan demam menuju fase kritis. Fase kritis pada DBD akan muncul pada hari ketiga seseoeang mengalami deman.

"Jika ada tanda bahaya, segera bawa ke dokter, jangan sampai terlambat, jangan sampai DBD syok," imbau Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com