Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2016, 14:05 WIB

KOMPAS.com - Ketika mendapat stroke, otak Anda tidak mendapat cukup darah yang diperlukan. Semakin cepat Anda mendapat pertolongan akan semakin besar peluang Anda diselamatkan dan semakin besar kesempatan untuk sembuh.

Kadang, stroke muncul secara perlahan. Namun tak jarang, stroke muncul dengan cepat dan tiba-tiba dengan gejala awal:

1. Mati rasa di wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi
2. Kebingungan atau kesulitan memahami ucapan orang lain
3. Kesulitan bicara
4. Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata
5. Kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan
6. Pusing
7. Sakit kepala parah tanpa alasan

Cara cepat mengetahui apakah seseorang terserang stroke atau tidak, adalah dengan meminta orang tersebut untuk:

1. Tersenyum. Lihat apakah sebelah wajahnya turun atau tidak?

2. Mengangkat kedua tangan. Apakah posisi salah satu tangan lebih tinggi dari lainnya? Apakah orang itu kesulitan menahan posisi kedua tangan di atas?

3. Bicara. Minta orang tersebut mengulangi kalimat pendek sederhana. Apakah dia bisa mengucapkannya? Apakah dia paham arti kalimat itu?

Jika orang yang bersangkutan mengalami kesulitan melakukan satu atau lebih tugas-tugas di atas, segera bawa ke rumah sakit atau telepon layanan darurat medis di 118 atau 119 (ambulans).

Faktor risiko
Seseorang dapat dikatakan berisiko lebih besar mendapat stroke jika:

1. Memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah disebut tinggi jika berada di ukuran 140/90 mmHg atau lebih.

Jika Anda memiliki penyakit diabetes atai ginjal, 130/80 sudah termasuk tekanan darah tinggi.

2. Diabetes. Beberapa penelitian telah membuktikan diabetes dapat memicu penyumbatan pembuluh darah yang bisa berujung pada tekanan darah tinggi dan stroke.


3. Gangguan jantung dan penyumbatan pembuluh darah.
Aliran darah yang tidak lancar akan mengakibat tekanan darah menjadi naik dan memperbesar risiko stroke.


4. Merokok.
Rokok dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi.


5. Usia semakin tua.
Risiko stroke bertambah sejalan dengan bertambahnya usia. Pada usia lebih muda, lebih banyak pria yang menderita stroke dibanding wanita.

Namun, ada lebih banyak wanita yang meningal dunia karena stroke. Wanita yang rutin mengonsumsi pil KB juga lebih berisiko mendapat stroke.


6. Genetik.
Jika ayah, ibu, nenek atau kakek Anda ada yang menderita stroke,artinya risiko Anda mendapat penyakit yang sama akan semakin besar.


7. Ras dan etnis.
Ras Afrika-Amerika, Alaska dan Indian-Amerika memiliki risiko stroke lebih tinggi dari orang kulit putih, Hispanik dan Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com