Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 12/03/2016, 11:00 WIB
|
EditorLusia Kus Anna
KOMPAS.com - Internet dan media sosial sudah menjadi salah satu kebutuhan orang di zaman modern, bukan hanya pada orang dewasa, tapi juga anak-anak. Padahal, media sosial tidak tepat dipakai oleh anak.

Pembuat media sosial pada dasarnya sudah menetapkan batasan umur untuk penggunanya. Biasanya batasan usianya adalah 18 tahun. Hal ini berkaitan dengan tingkat kematangan berpikir dan emosional seseorang.

Menurut psikolog anak dan remaja Ika Putri Dewi, M.Psi, anak berusia kurang dari 12 tahun belum memerlukan media sosial. Di usia ini pertemanan (peer group) belum menjadi kebutuhan utama mereka.

"Justru yang harus dikerjakan adalah melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pembentukan konsep diri, misalnya kegiatan eskul yang bermanfaat, atau mengikuti kursus sesuai minat dan hobinya," kata Ika dalam acara diskusi media bertajuk Anak dan Media Sosial yang diadakan Forum Ngobrol Bareng Sahabat di Jakarta (11/3/16).

Ia melanjutkan, kegiatan positif yang diikuti anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) bisa memberi prestasi membanggakan yang merupakan modal sebagai konsep diri. Selain itu, anak juga bisa berinteraksi langsung dengan teman-temannya.

"Kalau internet mungkin anak-anak tetap perlu, misalnya untuk mengerjakan tugas atau mencari informasi dengan cepat, tapi tidak dengan media sosial," kata Ika.

Ketika anak berusia di atas 12 tahun, media sosial sudah menjadi kebutuhan karena di usia ini pertemanan dengan sebaya menjadi penting. Remaja juga mulai mencari pertemanan yang lebih luas.

"Mereka menggunakan media sosial bukan cuma untuk gaya, tapi memenuhi kebutuhan mereka, yakni pencarian jati diri dan ekspresi diri," ujar psikolog dari Yayasan Pulih ini.

Bila dimanfaatkan dengan benar, media sosial bisa menjadi bermanfaat. Misalnya saja membentuk grup kelas atau grup komunitas.

Walau demikian, anak-anak tetap perlu pendampingan orangtua. "Kalau anak tidak matang, ekspresi dirinya di media sosial tidak bijak, mereka bisa jadi sasaran bullying," kata Ika.

Anak-anak yang belum matang emosional dan cara berpikirnya ini, masih dalam taraf belajar mengelola diri dan juga waktunya. "Media sosial itu sangat menarik dan gampang digunakan. Kecenderungannya memang jadi adiksi. Orang dewasa pun banyak yang kecanduan, apalagi anak," paparnya.

Pendampingan

Menurut Widuri dari LSM Information, Communication, Technologi (ICT) Watch yang salah satu programnya adalah internet sehat, internet bagaikan mal atau pasar yang bisa membuat anak mudah tersasar jika tidak terus diawasi orangtua.

"Memang saat ini ada tools untuk mengontrol apa yang bisa dilihat anak di internet, tapi itu belum tentu efektif. Jangan mudah mempercayakan begitu saja pada alat, tetap harus ada komunikasi antara orangtua dan anak tentang etika memakai internet atau media sosial," kata Widuri.

Batasan-batasan anak dalam memakai internet seharusnya sudah diketahui anak sebelum orangtua memberikan gadget. "Tegaskan tujuan memberi gadget itu apa, kapan anak boleh berinternet dan sebagainya," katanya.

Selain itu, orangtua juga sebaiknya lebih maju satu langkah dibanding anaknya. "Kalau tidak tahu dengan aplikasi atau media sosial tertentu, minta ajari anak. Jangan takut dibilang gaptek, karena orangtua minimal sudah tahu apa yang dilihat anak," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+