Menurut dr.Andreas Prasadja, RPSGT, pakar kesehatan tidur, banyak orang tak menyadari dirinya mengantuk.
"Lihat saja sekeliling, berapa banyak kelucuan yang disebabkan kealpaan dalam beraktivitas. Salah mengambil kunci, salah mengirim teks, lupa tempat parkir, dan masih banyak kealpaan lainnya, yang sebenarnya merupakan tanda-tanda kantuk," kata Andreas.
Ia menambahkan, kemampuan otak bisa terus terjaga berkat tidur. Gejala kantuk yang kita alami bisa muncul sebagai kecerobohan, turunnya konsentrasi, emosi, bahkan turunnya libido.
Walau kita bisa mengusir kantuk dengan minuman berkafein, tetapi menurut Andreas kemampuan otak tetap tidak bisa sempurna seperti saat tubuh bugar.
"Jadi saat kita kekurangan tidur, kafein akan membantu kurangi kantuk, tetapi kemampuan otak yang sudah terlalu lelah tak akan terbantukan," ujar konsultan utama AP Snoring & Sleep Disorder Clinic ini.
Bukti-bukti ilmiah akibat buruk kurang tidur bagi kesehatan juga semakin menggunung. Daya tahan tubuh yang buruk, peningkatan tekanan darah, perubahan metabolisme hingga kanker.
"Tak ada satu zat pun di dunia yang dapat menggantikan efek restoratif tidur," tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.