Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu Meninggal setelah Melahirkan Akibat Rabies

Kompas.com - 01/05/2016, 15:15 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Foxnews

KOMPAS.com - Berkat maraknya kampanye vaksinasi rabies pada anjing di sebagian besar negara maju, jumlah anjing yang terjangkit rabies dinilai mengalami penurunan. Sayangnya, di belahan dunia di mana tingkat vaksinasi masih terbilang rendah, rabies masih merenggut puluhan ribu jiwa dalam setahun.

 

Seorang ilmuwan baru saja melaporkan dalam Journal of Venomous Animals and Toxins Including Tropical Diseases, seorang wanita hamil berusia 25 tahun di provinsi Henan, Cina, meninggal dunia setelah terinfeksi rabies.

 

Awalnya, wanita tersebut tidak mengetahui bahwa anjing yang menggigitnya mengidap rabies, hingga ia berhasil melahirkan bayi yang dinyatakan sehat. Tak lama setelah bayi lahir, sang ibu pun meninggal dunia.

 

Para peneliti berpendapat bahwa plasenta memiliki peran pelindung, sehingga membuat bayi tetap sehat walau sang ibu terinfeksi rabies.

 

Walau begitu, peneliti mencatat masih adanya kemungkinan besar rabies akan menular pada anak, terutama saat proses melahirkan. Pasalnya, sempat ada enam kasus terdokumentasi dari wanita hamil dengan infeksi rabies yang berhasil melahirkan bayi, namun lima dari enam bayi yang baru lahir tidak bertahan hidup.

 

"Pemberian vaksin dan anti-rabies imunoglobulin pada bayi bisa memberikan kontribusi untuk kelangsungan hidup di masa datang," tulis peneliti.

 

Virus rabies memiliki reputasi yang buruk, lapor Medical Daily. Setelah mengambil alih sebagian sistem saraf pusat mamalia, rabies menyebabkan produksi air liur dan agresi yang berlebihan, kemudian rabies bersembunyi di kelenjar ludah, lalu “memprovokasi” inangnya untuk menggigit atau mencakar makhluk lain dan mencari tempat hidup yang baru.

 

Jakarta sendiri dianggap belum bebas dari rabies. Seperti laporan Harian Kompas sebelumnya, salah satu pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Karin Franken, sempat menyatakan perdagangan anjing antarwilayah berkontribusi pada penyebaran rabies di Indonesia.

 

Selain rentan menularkan rabies, anjing yang didatangkan dari luar kota melalui perjalanan darat selama 2-3 hari sangat berisiko terganggu dan sakit.

 

Sehingga, memberikan vaksin rabies kepada hewan peliharaan, seperti anjing, kucing, dan kera sangatlah dianjurkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com