Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2016, 16:17 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com — Serangan jantung pada wanita sering terjadi tanpa disertai nyeri dada. Hal ini membuat para wanita tak menyadari adanya serangan jantung sehingga pertolongan terlambat diberikan.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Circulation tahun 2014 menemukan, tujuh dari sepuluh wanita melaporkan serangan jantung dengan gejala utama seperti flu, tanpa nyeri dada sama sekali.

Profesor Collins, ahli jantung dari Royal Brompton NHS Foundation Trust, mengungkapkan, tanda-tanda serangan jantung pada wanita juga bisa berupa rasa nyeri di punggung, mual, dan muntah.

Selain itu, menurut Maja-Lisa Lochen dari departemen kardiologi di Rumah Sakit University of North Norwegia, ada pula yang memunculkan gejala kecemasan, asma, dan gangguan pencernaan lainnya.

Gejala yang tidak khas akan menyebabkan keluhan itu diabaikan. Seharusnya mereka segera ke dokter karena sudah terjadi sumbatan di pembuluh darah yang dapat mengganggu irama jantung hingga akhirnya terjadi serangan.

Menurut Profesor Collins, serangan jantung pada wanita biasanya terjadi akibat penumpukan plak secara bertahap sehingga terjadi penyumbatan di pembuluh darah.

Plak bisa menyebar merata di seluruh dinding arteri dan menyebabkan gejala di seluruh tubuh bagian atas, seperti mual dan sakit perut.

Di Inggris, lebih dari 28.000 wanita meninggal karena serangan jantung setiap tahunnya. Keterlambatan diagnosis dan pengobatan menyebabkan banyak wanita meninggal saat serangan jantung pertama kali terjadi.

Berdasarkan penelitian, wanita lebih sering menunda mencari bantuan medis karena serangan jantung tidak menunjukkan gejala khas. Penelitian menunjukkan, wanita baru pergi ke dokter setelah 54 jam terjadi serangan atau lebih dari dua hari, sedangkan pria rata-rata setelah 16 jam.

Wanita lebih berisiko terkena penyakit jantung ketika memasuki masa menopause dan juga obesitas. Faktor risiko lainnya, yaitu tekanan darah tinggi, diabetes, siklus menstruasi yang tidak teratur, dan riwayat keluarga penyakit jantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com