Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Alasan Anda Harus Mengurangi Makanan yang Digoreng

Kompas.com - 15/05/2016, 12:15 WIB

Tim Redaksi

Sumber LiveStrong

KOMPAS.com - Makanan yang digoreng biasanya terasa lebih nikmat. Tapi yang nikmat belum tentu sehat. Ada bahaya mengintai di balik kenikmatan makanan yang digoreng. Berikut beberapa alasan mengapa kita harus mengurangi menggoreng makanan :

 

Bisa memicu diabetes

Percaya atau tidak, makanan yang digoreng berpotensi memicu diabetes dibanding gula. Alasannya, makanan yang digoreng mengandung lemak tinggi. Lemak lebih berpotensi memicu diabetes ketimbang gula.

 

Dapat memicu penyakit jantung

Makanan yang digoreng memiliki tingkat kolesterol yang tinggi. Mengkonsumsi makanan digoreng secara berlebihan terus-menerus sama saja seperti menimbun kolesterol. Cepat atau lambat hal itu akan menimbulkan masalah bagi jantung.

 

Bikin gemuk

Ingin langsing? Kurangi menyantap makanan yang digoreng.

Sebuah penelitian di Spanyol menemukan kaitan antara makanan yang digoreng dan kegemukan. Penelitian itu menyebutkan kalau makanan digoreng memiliki kalori lebih besar.

Sebagai perbandingan, dada ayam yang dimasak dengan cara dipanggang memiliki kalori sekitar 105. Sedangkan dada ayam yang digoreng memiliki kalori lebih dari 320!

Jadi, kalau ingin langsing, mulailah mengurangi makanan yang digoreng.

 

Memancing batuk

Makanan berminyak, termasuk makanan yang digoreng, bisa memicu batuk. Alasannya adalah penumpukan senyawa akrelein yang berasal dari minyak.

Senyawa ini memicu alergen yang mengganggu saluran tenggorokan dan pernafasan hingga menyebabkan batuk.

 

Menggoreng menghilangkan nutrisi makanan

Apa pun bahan makanannya, nutrisinya pasti berkurang jika digoreng. Bahka,n beberapa nutrisi bisa berubah bentuk jadi zat karsinogen.

 

Meracuni tubuh

Makanan yang digoreng tak bisa diolah dengan sempurna oleh tubuh. Makanan tersebut menyisakan ‘jejak’ di ginjal, hati, prostat, dan usus besar.

Jika kebiasaan makan gorengan tak dikontrol dalam waktu yang lama, sama saja dengan meracuni tubuh.

 

Awas zat kimia

Jika Anda penikmat makanan cepat saji seperti ayam goreng, ketahuilah kalau ayam tersebut kemungkinan diberi hormon pertumbuhan.

Hormon tersebut akan tercampur dan terakumulasi di minyak yang dipakai untuk menggoreng. Ketahui juga kalau sebuah restoran cepat saji tak akan mengganti minyak tiap kali menggoreng.

Paparan zat kimia dari hormon pertumbuhan tersebut memicu berbagai masalah kesehatan seperti terganggunya kesuburan hingga kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau